Dalang Kerusuhan Pancur Batu Diduga Dapat Perlakuan Khusus

Sebarkan:

Mapolrestabes Medan Jalan HM Said Medan. (foto:mm/abdul)
MEDAN (MM) – Terduga dalang kerusuhan Pancur Batu, ESG alias Gondol, dikabarkan mendapatkan perlakuan istimewa di Polrestabes Medan. Beberapa waktu lalu, ESG sempat dirawat di rumah sakit, dan kembali ke tahanan.

Salah seorang sumber berinsial IH (54) mengatakan, ESH mengalami sakit pencernaan dan dirawat dokter spesialis di rumah sakit. Sekembalinya dari rumah sakit, ESG kembali ke RTP Polrestabes Medan.

Dikatakan IH, terduga ESG dan 20 orang lainnya sebelumnya ditangkap tim gabungan Polrestabes Medan dan Brimob Polda Sumut di Dusun 3 Pulo Sari, Desa Durin Jangak, Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang.

Penangkapan ini menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat. Pasalnya, banyak perlakuan istimewa yang didapatkan ESH Cs. Apalagi, 20 orang yang ditahan sebelumnya dibebaskan dengan alasan tidak ada kaitan dengan barang bukti yang ditemukan di lapangan. 20 orang yang dibebaskan masing-masing berinsial RT, SS, S, JS, AS, M, IS, ZGS, JS, IS, JM, ES, HP, RG, RP, DS, S, DS, A, dan IB.

Dibebaskannya 20 orang dimaksud juga dijelaskan Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba dalam temu pers beberapa waktu lalu.”20 orang dipulangkan karena tidak ada hubungannya dengan barang bukti yang disita,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, barang bukti yang ditemukan di lapangan berupa senjata api, senapan angin, belasan senjata tajam, mesin judi ikan – ikan, serta alat perjudian dadu putar pada saat itu turut disita.

Lantas muncul pertanyaan ditengah – tengah publik, dari sejumlah alat bukti yang disita itu milik siapa saja? dan 20 orang lagi sedang apa di lokasi tersebut? kenapa dilepaskan begitu saja?. 

Narasumber media ini juga menambahkan, bahwa ESG alias Godol dapat perlakuan istimewa akibat adanya pengaruh adik kandung berinisial SBJ yang diduga mempunyai pengaruh kuat di kepolisian.

Di tempat terpisah, keterangan berbeda dilontarkan oleh penasehat hukum korban kerusuhan di Pancur Batu beberapa waktu yang lalu. Daniel Simbolon SH mempertanyakan kelanjutan perkara penembakan yang dilaporkan oleh kliennya itu.

“Klien saya juga tidak tau permasalahan kerusuhan. Ia sedang duduk ngopi dengan temannya diberondong peluru. Hingga saat ini belum ada kejelasan juga ” bebernya ketika ditanyai wartawan perihal penanganan perkara yang dilaporkan di Polrestabes Medan itu.

Menurutnya, laporan kliennya Horas Parapat yang menjadi korban peristiwa bentrokan berdarah dua kelompok ormas di Kilometer 23, pada Jumat (1/3/2024) sekira pukul  05.30 WIB lalu masih belum ada tindaklanjutnya. 

Laporan korban dilaporkan di Polrestabes Medan dengan bukti tanda Lapor Nomor : STTLP/B/ 652 / IIl /2024/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara.

Daniel Simbolon SH meminta Kapolrestabes Medan mengusut aktor kerusuhan yang mengakibatkan kliennya tertembak.

“Para pelaku harus segera ditangkap, karena pelakunya puluhan orang, rekaman CCTV juga ada serta beberapa nama-nama pelaku sudah disampaikan kepada pihak kepolisian. Kenapa tidak ditangkap dan kesannya sengaja dibiarkan. Ada apa dengan pihak Polrestabes Medan?” kata Daniel Simbolon SH.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun melalui Kasatreskrim Kompol Jama Kita Purba kepada wartawan sebelumnya mengaku, ke 20 orang yang diboyong ke Polrestabes Medan tidak terbukti kaitan dengan senjata tajam, senpi dan lainnya di TKP.  Sehingga mereka dipulangkan. 

Patut diduga bahwa pihak Polrestabes Medan sengaja melepaskan 20 orang tersebut dikarenakan ada kaitannya dengan ESG alias Godol (Ketua Ormas Brigsus PKN Sumut) yang sekarang ditetapkan sebagai tersangka di Polrestabes Medan atas dugaan kepemilikan senjata api dan diduga juga ESG alias Godol dalang dari keributan di Pancur Batu beberapa waktu yang lalu.

Daniel Simbolon SH hanya menginginkan, para pelaku yang terlibat penembakan kepada kliennya segera ditangkap oleh Polrestabes Medan. (abdul meliala)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com