Pengurus Ikatan Komunikasi Mahasiswa Asahan. (foto/ist) |
Apalagi, Pilkada serentak yang diajdwalkan bersama oleh pemerintah dan DPR serta penyelenggara Pemilu dan stakeholder yang ada sudah di ambang pintu.
Hal itu menjadi pembahasan utama pada pertemuan antara Ketua Umum DPP IKMA, Anas Fadli dengan Kordinator daerah Kabupaten Asahan dan Kota Medan.
Konsolidasi IKMA menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang dilaksanakan di Kota Medan. "Hari ini, IKMA harus berperan penting dan terlibat dalam pemilihan bupati/wakil bupati pada Pilkada Asahan," ujar Ketua Umum DPP IKMA, Anas Fadli menjawab sejumlah wartawan di Medan, Kamis, (25/4/2024).
Karena dasarnya, lanjut Anas menjelaskan, IKMA mempunyai arah dan tujuan demi kebaikan Kabupaten Asahan itu sendiri. "IKMA juga berharap nantinya siapa pun yang terpilih menjadi Bupati Asahan harus peduli kepada mahasiswa dan mahasiswi yang berada di perantauan maupun di dalam Asahan itu sendiri," jelas Anas.
Karena, tegasnya, selama ini yang dirasakan khususnya mahasiswa yang berada di perantauan atau di luar Asahan sangat jarang mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten tersebut.
“Untuk kordinator IKMA di kabupaten dan kota seluruh Indonesia, khususnya Sumatera Utara yaitu Kordinator Kota Medan Mhd Alpin Azhari Lubis dan Kordinator Kabupaten Asahan Karim Situmorang agar tetap satu barisan dalam menghadapi Pilkada yang akan digelar sebentar lagi," tegasnya.
Karena, kata Anas, hari ini Kordinator Kabupaten Asahan dan Kota Medan menjadi barometer dalam seluruh gerakan kemahasiswaan dan harapannya agar IKMA terus menjunjung tinggi niali-nilai pengawasan dan tanggung jawab sesuai dengan AD/ART.
"Karena itu, IKMA berharap warna-warni kemeriahan menjelang kontestasi Pilkada di Kabupaten Asahan menjadi ajang silaturahim dan adu gagasan. Bukan malah menimbulkan perpecahan dan kegaduhan di tengah masyarakat Asahan, sesuai dengan visi Kabupaten Asahan yaitu 'Masyarakat Asahan Sejahtera yang Relegius dan Berkarakter'," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, IKMA adalah satu-satunya organisasi daerah asli putra dan putri Asahan yang sampai saat ini masih terus aktif dan eksis.
Hal itu ditandai dengan jumlah kader IKMA saat ini yang masih mengenyam pendidikan luar maupun di dalam daerah Kabupaten Asahan sendiri sejak awal berdirinya pada 03 JUli 2015 silam terus bertambah.(rasyid)