Sempat Hilang di Alun-alun Kota Kisaran, Ibunya Menangis Zilvi Ditemukan di Polres Asahan

Sebarkan:
Pihak keluarga menjeput Zilvi (7) di SPKT Mapolres Asahan. (foto/ist)
SUASANA haru tergambarkan di raut ajah bocah Kelas I Sekolah Dasar (SD) Taman Siswa Kisaran, Zilvi (7) dapat kembali bertemu dengan ibu dan keluarganya di SPKT Polres Asahan, Sumut. Zilvi sempat hilang beberapa jam dari rombongan keluarga saat bermain-main di alun-alun kota Kisaran, Asahan.

Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi melalui Kepala SPKT Polres Asahan IPDA Kameda S, menuturkan, sebelumnya Selasa (16/4/2024) petugas piket mendapat laporan prihal seorang bocah perempuan menangis seorang diri di pintu gerbang alun-alun Kota Kisaran.

“Begitu mendapatkan laporan, petugas turun menjemput si anak yang terakhir diketahui bernama Zilvi usia 7 tahun. Karena kondisinya masih trauma mencari orang tuanya, maka si anak kita bawak ke Mapolres agar lebih tenang,” ujar IPDA Kameda, Rabu (17/4/2024).

Setibanya di kantor, petugas memberikan minum dan makanan sehingga si bocah merasa nyaman. Saat itu Zilvi belum tau alamat tinggal orang tuanya, namun mengaku pelajar Kelas I di SD Taman Siswa Kisaran.

Saat itu juga petugas berkoordinasi dengan Yayasan SD Taman Siswa Kisaran. Namun pihak sekolah tidak menyimpan identitasnya. Selanjutnya petugas memanggil guru kelas untuk lebih akurat. Dari pihak guru, maka diketahuilah jika Zilvi, merupakan warga Perumahan Al Maksum, Kelurahan Sidodadi. “Malam itu juga kita menghubungi orang tua Zulvi untuk datang ke SPKT Polres Asahan didampingi pihak guru sekolah,” ujarnya.[cut]

Pihak keluarga menjeput Zilvi (7) di SPKT Mapolres Asahan. (foto/ist)
Suasana haru tak terbendung. Berulang-ulang ibunya mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian. Apalagi, mereka sudah berulang-ulang mencari putrinya yang terlepas dari rombongan pada Selasa petang.

Menurut cerita ibu korban, sebelumnya putrinya bersama ibu, nenek dan abangnya bermain-main di Alun-alun Kota Kisaran. Namun ketika di parkiran motor hendak pulang, Zilvi terpisah. 

“Kami sudah mencari kemana-kamana, bahkan hingga di lingkungan komplek, namun tidak ada. Malam pukul 20.00 WIB, kami dihubungi pihak guru dan polisi, jika anak kami sudah ditemukan,” ujar ibunya, sembari menyeka air mata.

Dalam kesempatan ini, IPDA Kameda kembali mengingatkan masyarakat yang hendak keluar rumah, berwisata ke lokasi-lokasi keramaian agar benar-benar menjaga dan memegang putra-putrinya agar tidak tidak terlepas dari rombongan. Disamping itu, sedari kecil anak-anak diajarkan tentang identitas diri, baik alamat rumah, nama orang tua, hingga pendidikan/tempat sekolah. (zein)  

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com