Hardi Mulyono Surbakti. (foto/ist) |
Terutama membenahi kondisi fisik Kota Medan yang nyaris amburadul saat ini, serta kondisi keamanan yang relatif rawan begal. “Saya berharap, Rahudman Harahap maju sebagai Calon Walikota Medan pada Pilkada Medan 2024, karena karakternya sangat tepat untuk membenahi Kota Medan,” ujar Hardi Mulyono.
Tanggapan tersebut diutarakan Hardi Mulyono saat mengamati belasan figur yang telah mendaftar sebagai Calon Walikota Medan di beberapa partai politik di Medan.
“Dari nama-nama yang muncul saat pendaftaran ke partai politik, maka cuma Rahudman Harahap sosok yang tepat untuk memimpin Kota Medan lima tahun ke depan,” ujar Hardi Mulyono, mantan Rektor UMN Al-Washliyah Medan tersebut.
Menurut Hardi Mulyono, selama memimpin Kota Medan sepanjang kurun waktu 2010-2014, baik sebagai Pejabat maupun Walikota Definitif, Rahudman telah membuktikan kinerjanya di dalam membenahi Kota Medan. Khususnya meningkatkan rasa nyaman warganya dengan menata para pedagang kaki lima maupun tingkat keamanan Kota Medan yang tinggi, disiplin tinggi aparat pemerintahan Kota Medan di dalam memberikan pelayanan kepada warga, serta pengawasan pembangunan di dalam segala aspeknya yang berjalan sebagaimana mestinya.
Kesemuanya itu bisa dicapai Rahudman, karena “Karakter Rahudman yang tegas dan keras namun manusiawi itu, sangat tepat untuk membenahi Kota Medan saat ini yang nyaris amburadul maupun tingkat keamanan yang rendah,” tegas Hardi Mulyono, mantan anggota DPRD Medan dua priode tersebut.
Menurut catatan Hardi Mulyono, cuma ada dua Walikota Medan yang punya karakter yang khas dan sesuai dengan kultur Kota Medan. Yakni Kolonel Bachtiar Djafar (1990-2000) dan Rahudman Harahap.
Beberapa hasil karya Bachtiar Djafar diantaranya puluhan Lurah dan Camat memiliki kantor sendiri, jalan lingkar luar (ringroad) dan pembuatan Jalan Amir Hamzah, serta beberapa lainnya. Sedangkan beberapa hasil karya Rahudman Harahap, diantaranya penataan pasar kuiiner Pagaruyung, penataan pedagang kaki lima, kartu sehat (pertama di Indonesia) dan beberapa lainnya.
Kondisi fisik Kota Medan saat ini, kata Hardi Mulyono, nyaris amburadul dikarenakan lemahnya aspek perencanaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan. Apalagi ada kesan, Pemko Medan kurang mau mendengarkan protes masyarakat atas beragam dampak negatif dari pelaksanaan proyek. Bahkan, protes anggota legislatif pun terkesan kurang ditanggapi.
Seandainya kelak Bobby Nasution meninggalkan kursi Walikota Medan untuk menjadi Cagubsu pada Pilgubsu 2024, maka “Sosok Rahudman Harahap sangat tepat menjadi Walikota Medan lima tahun ke depan untuk membenahi Kota Medan menjadi lebih baik,” ujar Hardi Mulyono, Ketua BPH UMN Al-Washliyah Medan itu.
Hardi Mulyono mengakui, bahwa secara pribadi dia pernah bermasalah dengan Rahudman Harahap, bahkan penyelesaiannya hingga ke jalur hukum. Namun, untuk kepentingan Kota Medan yang lebih baik ke depannya, dia harus mampu objektif dan jujur menilai sosok Rahudman Harahap.
“Secara pribadi, saya pernah bermasalah dengan Rahudman. Tapi untuk kepentingan Kota Medan, saya harus jujur dan fair menilai, bahwa Rahudman adalah sosok yang tepat untuk membenahi dan membangun Kota Medan.”
Hardi Mulyono memperkirakan, Pilkada Medan 2024 akan berlangsung sengit jika Rahudman Harahap dengan karakternya yang sedemikian itu kelak diusung oleh PDI-P. “Karakter Rahudman Harahap dengan karakter PDI-P bisa saling melengkapi, dan bisa menjadi lawan tangguh bagi calon Walikota Medan yang diusung partai lainnya,” kata Hardi.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini sudah belasan nama mendaftar dan mengembalikan berkas sebagai Bakal Calon Walikota Medan ke beberapa partai politik di Medan. Diantaranya nama-nama itu ada nama Akhyar Nasution (bekas Plt dan Walikota Medan), Aulia Rahman (Wakil Walikota Medan saat ini), Ikhwan Ritonga (Wakil Ketua DPRD Medan saat ini) dan belasan nama lainnya.[ch]