Jaga Unsur Hara Tanah Agar Hasil Panen Padi Melimpah, Petani Porsea Tanam Padi Sekali Setahun

Sebarkan:
Areal persawahan Desa Patane I, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Sumut. (foto:mm/acon)



TOBA (MM) - Petani di Desa Patane I, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara memasuki musim panen raya padi. Rata - rata hasil panen mengalami peningkatan dari panen tahun sebelumnya.

Keberhasilan ini dampak dari terjaganya unsur hara tanah karena tradisi menanam padi sekali dalam setahun dan setelah panen sawah akan dijadikan kolam ikan, hal ini dilakukan oleh petani sejak ratusan tahun lebih. 

Pengakuan beberapa  petani di Desa Patane I, Kecamatan Porsea yang sudah memanen padinya, rata - rata mengakui hasil panen padi yang didapat tahun 2024 mengalami peningkatan.

"Puji Tuhan hasil panen yang didapat tahun 2024 ini meningkat dari tahun 2023. Semoga untuk tahun berikutnya juga mengalami peningkatan serta harga juga stabil untuk kesejahteraan kami petani," kata Harun Sirait berharap.

Terpisah, salah seorang warga Patane I, Aldi Sirait sangat menyesalkan dengan program yang selalu disampaikan oleh Bupati Toba Poltak Sitorus seakan terlalu memaksakan agar petani di Kecamatan Porsea untuk tanam padi dua kali apabila ingin memiliki banyak uang.

"Benar dengan tanam dua kali akan panen dua kali. Maka otomatis akan menghasilkan panen lebih dalam setahun karena panennya dua kali, tetapi belum tentu menghasilkan banyak uang dan masyarakat petani memiliki kesehatan yang maksimal," ujar Aldi,Jumat (5/7/2024).

Lanjut dia, ada baiknya Bupati dan Dinas Pertanian mendukung tradisi masyarakat yang menanam padi sekali dalam setahun bukan malah merendahkan petani. Asalkan tidak menelantarkan lahan persawahan setelah panen, karena petani di Porsea khususnya di Desa Patane I memanfaatkan lahannya untuk kolam ikan.

"Dengan pola tanam padi sekali dalam setahun kemudian dijadikan kolam tentu akan ada jeda tanah, selain kolam ikan akan pembusukan jerami ditambah kotoran ikan berdampak menjadi kompos yang menjaga serta meningkatkan unsur hara tanah, itulah mungkin yang dipikirkan leluhur saya sehingga hasil panen di desa kami selalu stabil," tandasnya.

Kemudian sambung Aldi, tidakkah pernah difikirkan Bupati Toba dengan menjadi petani padi sekaligus menjadi petani ikan, selain menyuplai beras juga menyuplai stok ikan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengurangi stunting dan mampu mencerdaskan anak dengan kandungan omega 3 dari ikan.

"Seharusnya Bupati Toba, Poltak Sitorus mengarahkan Dinas Pertanian untuk membina petani agar menjadi menjadi petani ikan yang sukses dan banyak petani ikan memiliki kesuksesan. Misalnya pelatihan beternak ikan dan pembenihan yang baik sehingga tidak mendatangkan benih dari Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun," harapnya.

Sebaiknya Pemerintah Kabupaten Toba bisa mengembangkan tradisi bertani yang ada di masyarakatnya sebatas tidak menelantarkan lahan mereka. Jangan memaksakan kehendak demi program dapat berjalan sehingga tidak memikirkan tekanan yang dihadapi masyarakat petani, sebagai seorang pemimpin harus mengembangkan potensi masyarakat untuk mensejahterakan mereka. (Acon)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com