Pariwisata Kabupaten Toba Dinilai Masih Jalan Ditempat

Sebarkan:
Pariwisata Danau Toba, Sumatera Utara. (foto/ist)
TOBA (MM) - Masyarakat dan sejumlah pelaku wisata merasa perkembangan pariwisata di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara masih berjalan ditempat dan bisa dikatakan abu - abu.

Penilaian ini dirasakan setelah geliat pariwisata sejak delapan tahun berlalu belum juga mengalami perkembangan yang kentara peningkatan ekonomi dari sektor pariwisata.

Sejak tahun 2016 promosi pariwisata di Kabupaten ini, dimulai kehadiran Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan kunjungan - kunjungan menteri sehingga seantero dunia mulai mengenal Kabupaten Toba yang dulunya tidak dikenal menjadi dikenal dan didukung pembangunan sejumlah sarana dan prasarana yang bersumber dari APBN sampai event - event berkelas dunia untuk kemajuan pariwisata.

Seperti disampaikan salah seorang pemilik travel (Sabet Travel) di Kecamatan Porsea, Marulak Sitorus, Senin (1/7/2024) yang menyayangkan pariwisata di Toba tidak berkembang signifikan melanjutkan perhatian pemerintah pusat ke kabupaten ini, padahal dari segi letak geografis sangat menjanjikan menjadi pariwisata favorit diantara kabupaten se - kawasan Danau Toba.

Menurut dia, faktor geografis dimana Kabupaten Toba merupakan lintasan beberapa kabupaten seperti, Kabupaten Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tapsel, Tapteng dan Kota Sibolga tidak dimanfaatkan masyarakat dan pemerintah dalam mempromosikan pariwisatanya melalui petunjuk obyek wisata berupa Billboard serta peningkatan infrastruktur yang memadai menuju obyek wisata.

"Jika dibuat perbandingan dengan Kabupaten Samosir pemekaran dari Kabupaten Toba, keseriusan pariwisatanya sangat berbanding terbalik. Samosir jauh lebih matang dan serius dalam sektor pariwisatanya sehingga wisatawan lebih tertarik untuk melancong ke kabupaten yang terletak di tengah Danau Toba," Marulak.

Senada, disampaikan warga Porsea, Aldi Sirait pemerintah Toba seakan setengah hati dalam pengembangan pariwisatanya. Seakan tidak memberikan efek sadar wisata kepada masyarakat dimana sektor pariwisata sangat berpotensi besar terhadap pertumbuhan dan peningkatan ekonomi yang tidak habis ditelan jaman.

"Terlebih DPRD Kabupaten Toba, saat reses ke dapilnya masing - masing tidak sekalipun mendengungkan kepariwisataan kepada masyarakat. Atau bisa jadi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) para dewan tidak mengarahkan dinas terkait seperti PUTR dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan dinas terkait untuk mendongkrak anggaran demi memajukan pariwisata dengan minimnya pembangunan kepariwisataan di Toba," pungkas Aldi.

Aldi mengusulkan agar DPRD Kabupaten Toba dapat menjalankan fungsinya dalam pengawasan dan kendala - kendala yang dihadapi daerah terkait masalah yang dihadapi untuk mengembangkan pariwisata sehingga perwujudan Destinasi Pariwisata Super Perioritas dapat disempurnakan tahap demi tahap melalui pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang untuk kesejahteraan masyarakat Toba.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Toba, Augus Sitorus mengakui alam, budaya dan letak geografis dan salah satu garis pantai terpanjang kabupaten sekawasan Danau Toba, sehingga yang dimiliki kabupaten ini sangat berpotensi besar menjadi tujuan pariwisata yang digemari oleh wisatawan lokal dan mancanegara.

"Namun untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan perencanaan yang matang dan pembangunan secara bertahap sehingga program pembangunan lebih berkualitas dan dapat dirasakan oleh masyarakat dan wisatawan yang datang mengunjungi tujuan - tujuan wisata merasa nyaman dan terpuaskan, menjadi magnet untuk mereka datang kembali," kata Augus.

Lanjut dia, salah satu tahapan yang dilakukan pembukaan dan pembangunan jalan di dua kecamatan seperti Kecamatan Lumbanjulu dan Kecamatan Ajibata, dimana tahap pembangunan jalan lebih dekat dengan bibir pantai. 

Dampak dari pembangunan jalan akan menelurkan tujuan - tujuan pariwisata baru di kabupaten ini yang menyembunyikan keindahan alam Danau Toba, dimana selama ini belum terjangkau selain berpotensi untuk penelitian ilmuan karena bisa jadi lokasi tersebut terdapat situs budaya maupun situs peninggalan letusan Gunung Toba yang maha dahsyat puluhan ribu tahun silam.

Menurut pemimpin tertinggi ASN Kabupaten Toba, selain peningkatan okomodasi serta infrastruktur pemerintah kedepannya juga akan melakukan pembenahan karakter masyarakat untuk menyambut kepariwisataan berkelanjutan, demikian juga pelestarian budaya Batak melalui atraksi serta merancang event - event yang akan menyedot wisatawan dan investor ke Kabupaten Toba.

"Mewujudkannya, kita akan menyusun pembangunan jangka menengah tahun anggaran 2025 - 2029 lebih mengutamakan sektor pariwisata karena berpotensi besar menggerakkan sektor ekonomi yang begitu cepat dengan melibatkan, sektor pendidikan, pertanian dan kesehatan serta PUPR dalam pembenahan infrastruktur," tegas Sekda.

Sekda merasa yakin melalui kolaborasi lintas sektoral di pemerintahan, stakeholder dan masyarakat melalui rencana pembangunan yang berkesinambungan pariwisata di Kabupaten Toba dapat meningkat dan mampu menjadi sebuah magnet tidak sekedar datang, tetapi mampu berlama - lama menikmati spot - spot wisata yang sudah tertata se - apik mungkin, sebab untuk membangun pariwisata membutuhkan jangka waktu yang tidak singkat. (Acon)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com