Ketua Umum PC Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam (IKA PMII Kota Medan, Syafrizal. (foto/ist) |
"Wali Kota Medan Bobby Nasution jangan merasa bangga menjadi menantu Presiden, lalu dapat skala prioritas proyek pembangunan diarahkan ke kota Medan. Justru ini ketimpangan (ketidakadilan) pemerataan pembangunan di Sumatera Utara,” kata Syafrizal, Sabtu (28/9/2024).
Dikatakan Safrizal, akibat ketimpangan dan ketidakadilan membuat daerah lain di Sumatera Utara dianak tirikan. Padahal masyarakat di Sumut butuh pembangunan dana APBN juga yang bersumber dari pajak masyarakat Sumut.
"Kenapa saya katakan dia asal cakap? Dia awalnya bilang kalau APBD Medan Rp 6 trilun per tahun bisa bangun proyek ROB di Belawan, islamic centre, lapangan merdeka, lapangan stadion teladan, underpass. Tapi setelah ada yang membuka data sesungguhnya, barulah Bobby Nasution mengakui dapat dana APBN. Kan terbukti, Bobby Nasution asal cakap dan berbohong," beber Ketua Umum DPP Pro Prabowo Subianto.
Presiden Komunitas Cinta Polri KOTA-RI ini menyarankan kepada timses Edy-Hasan harus berhati hati dalam menyikapi asal cakap atau asal bunyi dan ketidak jujuran Bobby Nasution dalam berbicara di pemberitaan mana pun.
Sambungnya, saya ketawa ketiwi kalau baca cakap Bobby Nasution di pemberitaan yang mengatakan meskipun nanti sudah tidak lagi jadi menantu Presiden Jokowi yang disebut pengikut setianya, Bahlil sebagai raja Jawa, Bobby Nasution mampu membangun Sumatera Utara.
"Pakai apa Bobby bangunnya? Dengan APBD sumut yang 60 % belanja pegawai tinggal 40% lagi. Apa Bobby Nasution mau hanya buat bangun infrasruktur jalan saja lalu program lainnya," ujarnya.
Menurut Syafrizal, Kalau Bobby Nasutian bukan menantu presiden Jokowi, dia itu bukan siapa-siapa dan minim gagasan. "Saksikanlah beramai ramai bahwa pembangunan di Kota Medan jauh lebih buruk dari Walikota - Walikota Medan sebelumnya, pembangunan di kota Medan terlihat sekali, ya, terlihat sekali hancurnya" tutup Syafrizal. (mm/rel)