Debat Pamungkas Pilkada Medan, Tema Menyelaraskan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kota dan Provinsi dengan Nasional

Sebarkan:
Suasana debat kandidat Pilakda Kota Medan. (foto/ist)
MEDAN (MM) - Debat Ketiga Pilkada Walikota dan Wakil Walikota  Medan, diselenggarakan Jumat (22/11) malam, di Hotel Grand Mercure Medan.

Debat ketiga atau debat pamungkas ini mengangkat tema ‘Menyelaraskan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kota dan Provinsi dengan Nasional Sekaligus Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kebangsaan’.

Sementara itu, para Panelis Debat ketiga ini, terdiri dari akademisi, jurnalis dan praktisi diantaranya, Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si, Prof. Kusbianto, SH, M.Hum, Assoc Prof. Dr Zainuddin, SH, MH, Dr. Faisal Andri Mahrawa, S.IP, M.Si dan Elvi Hadriany, SP, M.Psi.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Medan Muthia Atiqah kembali mengingatkan seluruh Paslon dan tim sukses, agar tetap menjaga kondusifitas baik saat didalam dan di luar ruangan, agar tidak terjadi hal-hal yang bisa merusak suasana baik ini.

“Debat pamungkas ini akhir dari seluruh rangkaian debat dan kampanye besok memasuki masa terakhir, selanjutnya 24 hingga 26 November kita memasuki masa tenang, hingga hari pencoblosan 27 November 2024, kita harapkan suasana kondusif ini kita jaga bersama,”ujar Muthia.

Lebih jauh di sampaikan Ketua KPU Medan, bahwa antusiasme masyarakat yang mengikuti debat ini cukup dinamis, ini menunjukkan tingginya perhatian dari masyarakat, dan semoga atmosfer positif ini, bisa mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 27 November ini dengan baik.

“Debat ketiga atau debat pamungkas ini harus memberikan kenangan yang baik, seluruh gagasan,. ide dan program-program terbaik dari tiap paslon, tentunya akan dilihat, didengar oleh masyarakat Kota Medan, maka manfaatkanlah momentum ini sebaik mungkin,”ujar Muthia.

Di bagian akhir, Ketua KPU Medan ini mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang ikut menjaga, mengawal sekaligus mendukung seluruh proses mulai dari pendaftaran calon, distribusi logistik, pelaksanaan debat hingga saat pencoblosan nanti.

“Terima kasih kami kepada jajaran Pemko Medan, Polrestabes Medan, Polres Belawan, Kodim 0201 Medan, Bawaslu Kota Medan kerjasama dan koordinasi yang baik, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan Perguruan Tinggi, pers yang terus menyampaikan informasi positif lewat berita yang menyejukkan, kaum disabilitas dan para pemilih pemula serta masyarakat Medan yang tetap menjaga kondusifitas ini secara baik,”ucap Atiqah.

Sementara itu dalam debat terakhir Paslon 03 diberikan kesempatan untuk memaparkan terkait program yang disiapkan tim panelis terkait tema debat. Paslon 03 dalam penajaman visi dan misi serta program untuk membangun Kota Medan, lebih menekankan pada aspek sosial yang fokus utamanya pendidikan dan kemiskinan.

“Tentu dalam penajaman program kami selaraskan dengan program pembangunan Nasional dan Sumut harus disinergikan agar lebih baik. Pendidikan lewat program tembus uang sekolah, satu sarjana tiap keluarga miskin, sehingga program dapat menyentuh masyakarat, dan usaha mikro menjadi tulang punggung perekonomian dan UMKM harus tumbuh berkembang lewat progam Mekar plus yang disempurnakan dan pinjaman tanpa bunga,”ujar Hidayatullah.

Lain halnya Paslon 01, lebih menitikberatkan pada sektor pertumbuhan ekonomi agar mampu memberi kesejahteraan bagi warga Kota Medan. Berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan Kota Medan mempunyai peran penting.

“Stabilitas pangan menjadi prioritas kami ke depannya, dengan ketersediaan harga pangan yang terjangkau, mendorong daya beli masyarakat sehingga mampu meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi, sehingga pada akhirnya kesejahteraan masyarakat menjadi terpenuhi secara baik,”ujar Rico Waas optimis.

Hal yang tidak kalah bagi peningkatan sumber daya manusia, politisi Partai Nasdem ini, menekankan aspek Pendidikan yang berkualitas, terjangkau dan terjaminnya kesehatan masyarakat lewat program UHC plus.

“Pendidikan menjadi fokus utama kita guna mempersiapkan generasi bangsa yang cerdas, berakhlak baik, sehingga tercipta sumberdaya manusia yang unggul, pendidikan berbiaya murah namun bukan murahan, jaminan kesehatan masyarakat lewat layanan program UHC plus kita tingkatkan, sehingga warga Kota  Medan betul-betul cerdas, cerdas dan sejahtera,”ujar Rico.

Di bagian lain, disampaikan paslon 02 bahwa bangunan Infrastruktur yang terkoneksi antara daerah tetangga terus dibenahi dengan tetap berkoordinasi bersama Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat, agar pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar tumbuh secara baik.

“Penataan infrastruktur dalam dan luar Kota kita benahi dan tetap berkoordinasi dengan pemerintah Propinsi dan Pusat, aparatur yang melayani, dan tegas terhadap pemberatan judi dan narkoba sebagai musuh bersama,”ujarnya.

Di bagian akhir, Rico dan Zaki berkomitmen Kota Medan, Kota yang toleran bagi semua suku, agama manapun, sesuai tegline Medan Kota Bertuah.

Paslon 02 diberikan pemaparan gagasannya diakhir, dengan tetap memberikan kritik dan koreksi atas perjalanan pemerintahan sebelumnya. Kritik dan koreksi inilah yang nantinya akan segera dibenahi secara baik.

“Ketidakjelasan tata kelola pemerintahan dalam hal kebijakan yang tidak berpihak pada masyarakat dan adanya ketidakadilan menjadi persoalan di Kota Medan saat ini. Warga Medan membutuhkan uluran tangan pemerintah agar bisa mandiri, lewat program yang jelas, terukur yang pada akhirnya di Kota Medan tidak ada lagi orang yang lapar karena tidak ada uang, sakit tidak mampu berobat juga tidak punya uang, maka pola kebijakan ini kami bertekad segera di entaskan dengan cara pemerintah berpihak pada masyarakat miskin,”ujar Prof Ridha dalam paparannya

Diingatkan dokter spesialis bedah syaraf ini, bahwa Bung Karno pernah berucap, bahwa Tuhan bersemayam di tempat orang miskin dan Pilkada ini sebagai sarana membangun kebaikan untuk semua.

“Pembangunan itu untuk seluruh warga tanpa diskriminasi, dan masyarakat diberi ruang agar bisa menyampaikan gagasan, saran dan keluhan kepada pemerintah, maka momentum Pilkada ini untuk mencari perubahan menuju arah yang baik dan bukan ajang permusuhan,”ujar Prof Ridha.(harry handoyo)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com