![]() |
Tingginya air permukaan Danau Toba berdampak dengan pendapatan pelaku usaha di Pantan Lumban Bulbul. (foto/ist) |
Pantauan medanmerdeka.com di lapangan, di sepanjang Pantai Lumban Bulbul Kecamatan Balige Kabupaten Toba, sejumlah kafe, restoran, dan penginapan di kawasan Balige dan Porsea terpaksa menutup sebagian area operasional karena terendam air.
Beberapa pemilik kendaraan motor kross mini, di sepanjang pinggiran pantai bulbul tidak bisa beroperasi. Tingginya air permukaan mengganggu mengganggu aktivitas pariwisata yang selama ini menjadi sumber penghasilan utama warga sekitarnya,, Rabu 23 April 2025.
“Air ini sudah naik hampir satu meter dari biasanya. Area duduk kami yang dekat danau sekarang sudah makin ke pinggir. Biasanya musim seperti ini air sudah turun, tapi sekarang malah makin naik," kata Sinta, pemilik usaha kafe di Pantai Lumban Bulbul.
Sejumlah pengusaha meminta perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat, untuk mencari solusi jangka pendek dan panjang, termasuk pengaturan aliran air keluar dari Danau Toba ke Sungai Asahan, dan pengelolaan ekosistem secara menyeluruh.
BMKG sendiri mencatat curah hujan di kawasan Sumatera Utara selama kuartal pertama 2025 memang lebih dari rata - rata tahunan, yang memungkinkan besar menjadi penyebab utama melubernya air Danau Toba. (Paber Simanjuntak)