![]() |
Bupati Asahan Taufik ZA bersama rombongan meninjau lokasi tanggul jebol. (foto/ist) |
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis kepada 10 warga terdampak. Selanjutnya, pendistribusian akan dilanjutkan oleh pemerintah kecamatan dan desa. Bantuan yang disalurkan meliputi: Beras seberat 550 kg, Mie instan sebanyak 7.050 kotak, Minyak goreng sebanyak 350 liter, Ikan sarden sebanyak 300 kaleng, Gula pasir 50 kg, Telur ayam sebanyak 1.500 butir dan Atap rumah sebanyak 100 lembar
“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat. Saya juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kolaborasi dari DPRD Provinsi Sumut, Balai Wilayah Sungai (BWS), dan Perum Jasa Tirta,” ujar Bupati Taufik. Ia juga berharap Desa Sei Dua Hulu dapat segera pulih dan berkembang pasca banjir.
Ketua Komisi D DPRD Sumut, Yahdi Khoir, menyampaikan bahwa banjir disebabkan oleh jebolnya tanggul di empat titik sepanjang Sungai Asahan. Ia menegaskan bahwa perbaikan akan segera dilakukan.
"Kami telah menerima laporan dan langsung turun ke lapangan. Insya Allah pekerjaan akan dimulai pada bulan Juni. Ini merupakan bentuk semangat kolaborasi antara Pemprov Sumut, BWS, Perum Jasa Tirta, dan Pemkab Asahan," katanya.
Kepala Desa Sei Dua Hulu, Sumardi Nasution, mengungkapkan bahwa tanggul jebol sepanjang sekitar 300 meter telah berdampak signifikan terhadap masyarakat. “Kami berharap kehadiran para pejabat ini membawa solusi nyata bagi permasalahan yang kami hadapi,” ujarnya.
Perwakilan BWS Sumut II, Marwan, menambahkan bahwa kegagalannya telah berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Meski ada efisiensi anggaran, kami telah mendapatkan persetujuan dari Perum Jasa Tirta untuk memulai perbaikan pekerjaan tanggul pada bulan Juni,” jelasnya.
Bupati Taufik dan rombongan kemudian meninjau langsung lokasi tanggul jebol menggunakan perahu sampan. Dari pantauan di lapangan, limpasan udara dari tanggul yang jebol telah menggenangi lahan pertanian dan organisasi warga.
Pihak BWSS II Medan menyatakan bahwa mereka akan segera melakukan rekonstruksi tanggul dan meminta dukungan dari pemerintah daerah serta masyarakat, khususnya terkait penggunaan lahan yang terdampak proses perbaikan tanpa tuntutan ganti rugi.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Sekdakab Asahan, sejumlah kepala OPD, anggota DPRD Sumut Samiun Sembara Marpaung, perwakilan BWSS II, Perum Jasa Tirta I, Camat Simpang Empat, Camat Teluk Dalam, Kepala Desa Sei Dua Hulu, serta tokoh masyarakat. (Rahmadhika)