![]() |
Kapal wisata yang mengangkut 104 penumpang tenggelam setelah dihantam ombak besar di Pantai Malabero, Bengkulu.(Foto: Antara/Anggi Mayasari) |
Kapal wisatawan yang mengangkut 104 penumpang dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero, tenggelam setelah dihantam ombak besar.
Kepala Satuan Intel Polresta Bengkulu, AKP Freddy Triandy Hutabarat, membenarkan sebanyak tujuh orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden nahas tersebut.
"Sementara data yang kita terima ada tujuh korban meninggal dunia. Namun data ini terus kami update," kata Freddy di Kota Bengkulu, dikutip dari Antara.
Ketujuh korban kini berada di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Hidayah dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu. Mereka teridentifikasi atas nama Riska Nurjanah (28) asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan; Ratna Kurniati (28) warga Kota Bengkulu; Tesya (20) dari Kabupaten Kepahiang; Nesya (27) asal Rejang Lebong; Arva Richi Dekry (29) dari Padang Utara, Sumatera Barat; serta dua korban lainnya yang diidentifikasi sebagai Yunita dan Suantra.
Kapal tersebut diketahui mengangkut total 104 orang, terdiri dari 98 wisatawan, satu nahkoda, dan lima anak buah kapal (ABK). Sebanyak 97 penumpang berhasil selamat meskipun sebagian dari mereka mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
Menurut informasi awal yang dihimpun, kapal mulai mengalami gangguan saat dalam perjalanan kembali dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero sekitar pukul 16.00 WIB. Mesin kapal kemudian mati mendadak di tengah laut.
Dalam kondisi terombang-ambing, kapal langsung diterjang ombak besar hingga mengalami kebocoran dan akhirnya tenggelam. Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban. Suasana haru dan panik sempat menyelimuti kawasan pantai saat para korban mulai dievakuasi ke daratan.
Hingga malam ini, proses pencarian dan pendataan masih terus dilakukan, mengingat adanya kemungkinan korban lain yang belum teridentifikasi. Pihak kepolisian dan otoritas setempat juga tengah menyelidiki penyebab pasti tenggelamnya kapal tersebut, termasuk menelusuri kelayakan kapal dan kondisi cuaca saat pelayaran berlangsung.
Peristiwa tragis ini juga menjadi pukulan berat bagi dunia pariwisata di Bengkulu yang sedang menggeliat. Pemerintah daerah harus segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional kapal wisata, khususnya yang melayani rute ke Pulau Tikus yang selama ini menjadi destinasi favorit wisatawan lokal maupun luar daerah.(mm)