Keramba Jaring Apung Danau Toba Marak Kembali: Dilema Pariwisata dan Ekonomi

Sebarkan:
KJA di kawasan objek wisata Desa Meat Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba. (foto:mm/paber)
TOBA (MM) - Destinasi wisata Danau Toba, kini menghadapi tantangan baru terkait maraknya kembali keramba jaring apung (KJA) atau Sulangat.

Meskipun sebelumnya telah dilakukan penertiban, jumlah Sulangat di kawasan objek wisata Desa Meat Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba kembali meningkat pesat. 

Namun keberadaan KJA yang terus berkembang pesat menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem Danau Toba.

Di sisi lain, masyarakat setempat menghadapi dilema antara mempertahankan usaha KJA atau jenisnya, menjadi sumber penghidupan dan menjaga kelestarian lingkungan.

Pemerintah Kabupaten Toba, berupaya melakukan pendekatan persuasif kepada pemiliknya, untuk menata keberadaannya di objek wisata Danau Toba Desa Meat.

Wakil Tupati Toba Audi Murphy Sitorus kepada medanmerdeka.com mengatakan, inikan sudah beberapa kali diatasi oleh Pemerintah Kabupaten Toba, malah sudah beberapa kali memberikan ganti rugi atas keramba yang dimiliki oleh masyarakat tetapi isunya ada juga yang membuat lagi, setelah dilakukan pembayaran ganti rugi, maka Pemerintah Kabupaten Toba tetap berupaya bagaimana supaya keramba itu ditempatkan dimana tempat 

yang diijinkan sesuai ketentuan. Ungkapnya, Rabu 28 Mei 2025. (Paber Simanjuntak)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com