![]() |
Serangan Iran ke Israel menyebabkan ledakan dahsyat hingga menerangi langit malam di Tel Aviv. (Foto: AP/Tomer Neuberg) |
Dalam serangan awal, Iran meluncurkan lebih dari 100 drone ke Israel. Namun, Israel menyatakan drone tersebut berhasil dicegat di luar wilayah udaranya, dan belum jelas apakah ada yang berhasil menembus pertahanan.
Militer Israel mengatakan mereka telah memanggil pasukan cadangan dan mulai menempatkan pasukan di seluruh negeri untuk mengantisipasi balasan lanjutan dari Iran atau kelompok proksi Iran.
Dilansir kantor berita Associated Press (AP), serangan balasan ini menyebabkan ledakan dahsyat hingga menerangi langit malam di atas Yerusalem dan Tel Aviv, serta mengguncang bangunan-bangunan di bawahnya. Militer Israel mendesak warga sipil untuk segera berlindung selama berjam-jam.
“Kami tidak akan membiarkan mereka lolos dari kejahatan besar yang mereka lakukan,” kata Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam pesan rekaman.
Iran menghujani Israel dengan rudal balestik dalam beberapa gelombang sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi. Beberapa jam kemudian, sebuah rudal Iran menghantam dekat permukiman di kota Rishon Lezion di Israel tengah, menewaskan dua orang dan melukai 19 lainnya, menurut layanan medis Magen David Adom. Dinas pemadam kebakaran melaporkan empat rumah mengalami kerusakan parah.
Sementara itu, suara ledakan dan sistem pertahanan udara Iran terdengar di seluruh wilayah Teheran tengah tak lama setelah tengah malam. Seorang jurnalis AP mendengar sirene serangan udara di dekat rumahnya.
Kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim, melaporkan kebakaran di Bandara Internasional Mehrabad di Teheran, disertai video di platform X yang menunjukkan asap hitam dan kobaran api oranye dari lokasi yang disebut sebagai area bandara.
Layanan paramedis Israel mengatakan 34 orang terluka akibat serangan di wilayah Tel Aviv, termasuk seorang perempuan yang terluka kritis karena terjebak di bawah reruntuhan.
Di Ramat Gan, sebelah timur Tel Aviv, seorang jurnalis AP melihat mobil-mobil hangus dan sedikitnya tiga rumah rusak berat, termasuk satu yang bagian depannya hampir hancur total.
Sistem pertahanan udara berbasis darat milik AS di kawasan tersebut turut membantu menembak jatuh rudal Iran, menurut seorang pejabat AS yang berbicara secara anonim.
Tewaskan Sejumlah Jenderal
Israel pada Jumat (13/6/2025) pagi melancarkan serangan menggunakan jet tempur serta drone yang sebelumnya telah diselundupkan ke wilayah Iran. Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan bahwa 78 orang tewas dan lebih dari 320 lainnya terluka akibat serangan Israel tersebut.
Di antara korban tewas adalah tiga pemimpin militer teratas Iran, yani Jenderal Mohammad Bagheri yang memimpin seluruh angkatan bersenjata, Jenderal Hossein Salami yang memimpin Garda Revolusi, dan Jenderal Amir Ali Hajizadeh yang memimpin program rudal balistik Garda.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan ini telah direncanakan selama berbulan-bulan.
Dalam pernyataan video yang dikirim ke jurnalis pada Jumat, ia mengungkapkan sudah memerintahkan rencana serangan sejak November lalu, tak lama setelah kematian Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah di Lebanon, salah satu proksi terkuat Iran. Netanyahu mengatakan serangan awalnya direncanakan untuk April, namun ditunda.
Picu Kekhawatiran Perang Skala Penuh
Serangan udara dan operasi intelijen Israel yang terus berlangsung, serta balasan Iran, memicu kekhawatiran akan pecahnya perang besar antara kedua negara dan makin mengguncang kawasan yang sudah berada di ambang konflik.
Negara-negara di kawasan mengecam serangan Israel. Sementara para pemimpin dunia menyerukan deeskalasi segera dari kedua belah pihak.
Israel telah lama mengancam akan melancarkan serangan semacam ini, dan pemerintahan-pemerintahan Amerika sebelumnya berusaha mencegahnya karena khawatir hal tersebut bisa memicu konflik luas di Timur Tengah dan gagal menghancurkan program nuklir Iran yang tersebar dan diperkuat.
Namun, serangkaian peristiwa, termasuk serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 serta terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS, menciptakan kondisi yang memungkinkan Israel akhirnya melaksanakan ancamannya. PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa AS telah diberi tahu sebelumnya tentang serangan ini.
Pada Kamis, Iran dikritik oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) karena tidak mematuhi kewajiban yang dimaksudkan untuk mencegah pengembangan senjata nuklir.
Militer Israel mengatakan sekitar 200 pesawat terlibat dalam serangan awal terhadap sekitar 100 target. Badan intelijen Mossad disebut telah menempatkan drone peledak dan senjata presisi di dalam Iran sebelumnya, dan menggunakannya untuk menyerang sistem pertahanan udara serta peluncur rudal di dekat Teheran, menurut dua pejabat keamanan yang berbicara tanpa menyebut nama.
Salah satu target utama Israel adalah fasilitas pengayaan nuklir utama Iran di Natanz, di mana asap hitam terlihat membubung ke udara. Serangan juga dilaporkan menghantam fasilitas pengayaan nuklir kedua yang lebih kecil di Fordo, sekitar 100 km tenggara Teheran, menurut sebuah media Iran yang dekat dengan pemerintah.
Israel juga mengklaim menyerang fasilitas riset nuklir di Isfahan, serta menghancurkan puluhan instalasi radar dan peluncur rudal permukaan-ke-udara di wilayah barat Iran. Iran membenarkan adanya serangan di Isfahan.
Juru bicara militer Israel, Brigjen Effie Defrin, mengatakan fasilitas Natanz mengalami kerusakan signifikan dan operasi tersebut baru tahap awal.
Kepala IAEA Rafael Grossi mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa bagian atas fasilitas Natanz telah hancur. Ia menyebut seluruh infrastruktur kelistrikan dan generator darurat sudah hancur. Begitu pula bagian fasilitas yang mengolah uranium hingga 60%, tinggal satu langkah teknis menuju level senjata 90%.
Fasilitas utama sentrifugal di bawah tanah tampaknya tidak terkena serangan langsung, tetapi kehilangan daya kemungkinan merusak infrastruktur di sana, ujarnya.
Dalam setahun terakhir, Israel telah menargetkan sistem pertahanan udara Iran, termasuk sistem radar milik baterai pertahanan udara buatan Rusia pada April 2024, serta situs rudal dan fasilitas manufakturnya pada Oktober.(mm/erakini)