![]() |
Jalan penghubung kini sudah ditutup seiring berakhirnya kontrak. Kini warga diharapkan terisolasi kembali. (foto/ist) |
Penutupan terjadi menyusul berakhirnya masa kontrak pemanfaatan lahan milik warga bernama Yudi, yang selama ini digunakan sebagai akses darurat pasca-longsor di badan jalan utama akhir 2023 lalu.
Jalan utama Ujung Gading Situak sebelumnya putus total akibat longsor yang disebabkan tergerusnya tanah oleh arus sungai. Sebagai solusi darurat, Pemerintah Daerah Pasaman Barat membuka jalur alternatif di atas lahan pribadi milik Yudi dengan kontrak penggunaan selama satu tahun.
Namun, setelah kontrak berakhir, mantan Pj Wali Nagari Situak, Asdal, sempat memperpanjang kontrak selama 2,5 bulan. Ia mengaku prihatin terhadap kesulitan masyarakat dalam mengakses pasar, sekolah, dan pusat aktivitas lainnya.
"Perpanjangan kontrak ini murni demi kepentingan warga. Anak-anak harus sekolah, pedagang harus ke pasar. Mereka tidak bisa terus-menerus dibatasi aksesnya," ujar Asdal.
Pemilik lahan, Yudi, menegaskan bahwa jalan tersebut sejak awal bersifat sementara. "Kontrak sudah habis. Penutupan ini bukan untuk mempersulit siapa pun, hanya mengembalikan fungsi lahan seperti semula," jelasnya.
Akibat penutupan ini, warga kembali dipaksa menggunakan jalur alternatif lain yang lebih jauh, berbahaya, dan tidak layak dilalui, terutama saat musim hujan.
Pj Wali Nagari Tampus Damai, Arpan Nasution mengaku sudah telah turun langsung ke lapangan bersama perangkat nagari. Pihaknya juga telah menjalin komunikasi awal dengan Pj Wali Nagari Situak Ondo Kurnia Putra, guna mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang.
"Kami berencana bertemu langsung dengan pemilik lahan untuk mencari jalan tengah. Kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas," kata Arpan.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Pj Wali Nagari Situak belum berhasil dikonfirmasi meskipun telah dihubungi berulang kali oleh awak media.
Jalan alternatif yang kini ditutup merupakan penghubung vital antar nagari serta akses menuju kawasan wisata di Nagari Situak. Penutupan ini tak hanya menghambat aktivitas ekonomi dan pendidikan, tapi juga memperburuk kondisi sosial masyarakat yang bergantung pada jalur tersebut.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan mengambil tindakan konkret sebelum kondisi semakin memburuk. (doni setiawan)