![]() |
PKB Sumut Akan Sisipkan Materi Budaya Lokal dalam Diklat Kader Loyalis. (foto/dok pkb) |
Diklat yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh utusan dari Lembaga Kader Provinsi (LKP) dan Lembaga Kader Kabupaten/Kota (LKK) se-Sumatera Utara. Kegiatan tersebut sebelumnya dibuka oleh Wakil Ketua Lembaga Kader Nasional (LKN) DPP PKB, Badrul Munir, MR, serta dihadiri oleh Ketua DPW PKB Sumut H. Ja’far Suhairi Nasution, Sekretaris Dewan Syuro Upar Pulungan, dan Anggota DPR RI Azhari Tambunan.
Dalam sambutannya, Ir Loso Mena menyampaikan bahwa diklat ini bertujuan menyiapkan para instruktur yang akan membina kader loyalis di lingkungan LKK PKB tingkat kabupaten dan kota.
"Ilmu yang diperoleh selama diklat harus benar-benar dipahami dan dikembangkan untuk kebesaran PKB di Sumut. Hasilnya pun harus disosialisasikan ke masyarakat," tegas Loso.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum DPP PKB H. Muhaimin Iskandar, Ketua LKN Nasional, serta Ketua LKP Provinsi H.A. Jabidi Ritonga atas terselenggaranya kegiatan ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW PKB Sumut, Drs Syaiful Syafri, MM, mengatakan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 105 peserta dari jajaran pengurus PKB yang disiapkan oleh LKP Provinsi dan LKK kabupaten/kota. Mereka terdiri atas anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota, serta pengurus DPW dan DPC PKB, di antaranya Dr Dewi, Munir Ritonga, Muslim Pulungan, Laila Badrul, dan Romauli.
Instruktur yang ditugaskan LKN DPP PKB dalam pelatihan ini antara lain Badrul Munir, Nur Budi Hariyanto, dan Aris Sukamto. Materi yang diberikan mencakup dasar-dasar berpolitik, berpolitik melalui PKB, Gus Muhaimin sebagai role model kader PKB, diskusi kelompok, praktik lapangan, serta kegiatan olahraga bersama.
Syaiful menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan investasi ideologis PKB untuk Sumut ke depan. “Peserta diklat akan menjadi modal dasar bagi cita-cita PKB dalam membangun kesejahteraan masyarakat di daerahnya,” ujarnya.
Ke depan, lanjut Syaiful, Diklat Kader Loyalis di tingkat DPC PKB yang melibatkan pengurus DPAC, ranting, badan otonom, serta simpatisan akan diisi dengan materi muatan lokal, berupa budaya masyarakat setempat.
“Pemahaman tentang budaya lokal penting untuk memperkuat pemahaman kader terhadap kehidupan demokrasi dan perjuangan PKB. Karena setiap daerah memiliki karakter dan pemahaman yang berbeda terhadap cita-cita partai,” tutupnya.(subari)