![]() |
| Bupati Saipullah Saksikan Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Pisang Abaka di Madina. (foto/ist) |
Bupati Saipullah menyampaikan, pengembangan pisang abaka menjadi langkah strategis untuk membuka lapangan kerja baru. Pisang abaka ini bisa dijadikan bahan serat untuk tenunan, produk kerajinan seperti dompet dan tas, bahkan kemasan teh celup yang biasa kita gunakan. Potensinya sangat besar, dan mudah-mudahan Madina bisa menjadi pionir pertama di Sumatera Utara.
Kerja sama dengan PT Sani, kata Saipullah, tidak hanya mencakup penanaman abaka, tetapi juga pembangunan industri pengolahannya di Madina. Melalui proyek ini, pemkab menargetkan dua sektor tenaga kerja baru, yakni di bidang perkebunan dan industri pengolahan.
“Kita ingin hasil dari Madina bukan lagi bahan mentah, tetapi produk setengah jadi atau bahkan jadi,” katanya.
Selain membuka peluang ekonomi, program ini juga diharapkan mampu mengubah citra wilayah Panyabungan Timur yang sebelumnya dikenal sebagai daerah rawan tanaman terlarang. “Mulai dari Aek Nabara, kita akan kembangkan hingga Huta Tinggi, Banjar Lancat, Huta Bangun, dan Pagur," sebutnya.
Bupati Saipullah juga menyampaikan bahwa pisang abaka termasuk tanaman langka yang hanya tumbuh di tiga negara yakni, Indonesia, Filipina, dan Ekuador. “Kebutuhan pasar dunia terhadap abaka sangat besar. Ini peluang emas bagi Madina untuk menjadi salah satu pusat pengembangan abaka di Indonesia,” katanya.
Saipullah menambahkan, Pemkab bersama seluruh OPD siap mendukung penuh kerja sama ini. “Saya tugaskan Camat Panyabungan Timur untuk mengawal agar tidak ada hambatan teknis maupun regulasi. Kami juga berharap BNN ikut mengawal agar kawasan ini benar-benar bertransformasi menjadi daerah produktif,” tegasnya.
Penandatanganan kerja sama ini menjadi langkah awal sinergi antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam mengembangkan sektor pertanian berkelanjutan sekaligus memperkuat perekonomian lokal.
“Kerja sama ini diharapkan membawa kebaikan bagi kita semua, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madina,” ujar Saipullah.
Sementara Kadis Pertanian Taufik Zulhendra Ritonga mengatakan setelah PT SANI melakukan survei pisang abaka ini cocok di kembangkan di daerah Panyabungan timur. "Pisang abaka ini cocok dikembangkan di daerah Aek Nabara Panyabungan Timur, daerah sangat banyak mengandung mineral,"jelasnya
Taufik mengatakan, kerja sama ini tentunya ini menjadi terobosan baru pemkab madina dalam mewujudkan visi dan misi bupati dan ibwakil bupati untuk peningkatan ekonomi di madina
MoU dihadiri Wabup Atika Azmi Utammi, Pj. Sekdakab Sahnan Pasaribu, Kepala BNN, para asisten, kepala OPD, Kepala UPTD KPH VIII Kehutanan Sumut, Camat Panyabungan Timur, dan Kepala Desa Aek Nabara.(fadli)


