![]() |
Bupati Batu Bara H Baharuddin didampingi camat meninjau langsung tanah longsor. (foto/ist) |
Dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi Camat Limapuluh serta sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Batu Bara. Peninjauan dilakukan untuk memastikan kondisi warga yang terdampak sekaligus meninjau langsung kerusakan akibat bencana.
Baharuddin menyampaikan rasa prihatin dan empati kepada masyarakat yang mengalami musibah. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera mengambil langkah penanganan dan memberikan solusi terbaik bagi warga terdampak.
“Kami turut prihatin atas musibah ini. Pemerintah Kabupaten Batu Bara akan segera mencari solusi agar dampaknya bisa segera teratasi dan warga dapat kembali beraktivitas dengan aman,” ujar Bupati Baharuddin.
Sementara itu, warga setempat menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kunjungan langsung Bupati ke lokasi bencana. Mereka berharap langkah cepat pemerintah dapat mempercepat proses pemulihan lingkungan.
“Atas kunjungan Bapak Bupati, kami sangat berterima kasih. Semoga permasalahan akibat longsor ini segera mendapat solusi,” ujar Sujono, warga Lingkungan VII.
Kunjungan ini menjadi bentuk nyata kepedulian Pemerintah Kabupaten Batu Bara terhadap masyarakat yang terdampak bencana serta komitmen untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di daerah tersebut.
Sebelumnya pihak Polres Batu Bara dipimpin mantan Kasat Reskrim AKP Tri Boy A Siahaan juga sudah turun meninjau lokasi. Kehadirannya untuk memastikan keamanan warga, sekaligus mendorong Pemkab Batu Bara untuk segera melakukan perbaikan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa. Apalagi, kasus abrasi ini sendiri sudah dikeluhkan warga sejak Juli 2025 lalu.
Diberitakan sebelumnya, Sejumlah rumah warga di Perumnas Limapuluh Kota, Lingkungan VII, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batu Bara, terancam ambruk akibat tergerus air. Kerusakan itu dipicu oleh drainase yang patah dan terhubung langsung ke aliran anak sungai.
Pantauan medanmerdeka.com, Kamis (28/8/2025), menunjukkan kondisi drainase yang rusak telah membuat aliran air hujan menggerus tanah di sekitar fondasi rumah. Akibatnya, bangunan warga di kawasan tersebut mengalami retakan dan berisiko roboh sewaktu-waktu, terutama ketika hujan deras turun pada malam hari.Gedung Bupati Batu
“Kalau hujan deras, air langsung masuk ke samping rumah dan mengikis tanah. Kami khawatir rumah bisa ambruk kapan saja,” keluh salah seorang warga yang terdampak.
Sejumlah rumah lain di lokasi yang sama juga mengalami kerusakan serupa. Warga menyebut, situasi ini sudah berlangsung cukup lama tanpa adanya penanganan nyata dari pemerintah. Padahal, kondisi di lapangan jelas membahayakan keselamatan penghuni.
Pihak Kecamatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), hingga aparat kepolisian disebut telah meninjau lokasi. Mereka berjanji akan melakukan perbaikan drainase. Namun, hingga kini tindakan tersebut belum terealisasi.
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan melakukan perbaikan agar kerusakan tidak semakin parah. Jika dibiarkan, bukan hanya harta benda yang terancam, tetapi juga keselamatan jiwa penghuni rumah.(zein)