24 Saksi Diperiksa, Polres Batu Bara Belum Juga Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Rainaldi Pasaribu

Sebarkan:
Kepolisian Polsek Limapuluh, Polres Batu Bara, mengevakuasi jenazah korban. (foto/ist)
BATU BARA (MM) - Sudah hampir dua bulan kasus dugaan pembunuhan Rainaldi LZ Pasaribu (23), yang jenazahnya ditemukan di rawa-rawa areal perkebunan sawit di Dusun 7, Desa Air Hitam, Kecamatan Datuk Limapuluh, Batu Bara, pada Minggu 21 Oktober 2025 lalu, hingga kini belum juga terungkap.

Kasat Reskrim AKP Masagus Zailani Dwiputra melalui Kasi Humas Polres Batu Bara AKP Fahmi, yang dikonfirmasi hingga kini kasus kematian Rainaldi LZ Pasaribu, mahasiswa asal Dusun Smalholder, Perjuangan, Kecamatan Sei Balai, masih dalam proses penyelidikan.

Sejak penemuan jenazah hingga kini, penyidik sudah mengambil keterangan 24 saksi, termasuk dari pihak keluarga maupun teman-teman korba. "Kita mohon doa juga agar kasus ini segera terungkap. Sampai saat ini sudah 24 saksi yang kita ambil keterangan," kata AKP Masagus Zailani, Rabu (19/11/2025).

Sebagaimana diberitakan, jenazah Rainaldi LZ Pasaribu (23), warga Dusun Smalholder, Perjuangan, Kecamatan Sei Balai, Batu Bara, ditemukan di rawa-rawan areal perkebunan di Dusun 7, Desa Air Hitam, Kecamatan Datuk Limapuluh, Kabupaten Batu Bara, mendadak geger pada Minggu (21/9/2025) pukul 08.30 WIB. 

Penemuan itu bermula ketika sejumlah warga melintas di sekitar kebun dan melihat tubuh seorang pria di dalam rawa-rawa. Setelah didekati, ternyata pria tersebut sudah tidak bernyawa. Informasi yang dihimpun jenazah ditemukan dalam kondisi telentang hanya mengenakan celana pendek, tanpa baju, dengan tubuh yang sudah kaku.

Tak jauh dari posisi korban, warga juga menemukan sebuah telepon genggam. Namun, perangkat itu dalam keadaan rusak sehingga belum bisa menjadi petunjuk awal mengenai identitas maupun riwayat komunikasi korban.

Kapolsek Limapuluh, AKP S. Sagala, yang dikonfirmasi membenarkan adanya temuan mayat tersebut. Ia menyebutkan, pihaknya langsung bergerak setelah menerima laporan dari masyarakat. Bersama tim Reskrim dan Unit Inafis, petugas mendatangi lokasi, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta mengumpulkan sejumlah barang bukti.

“Jenazah kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk keperluan visum dan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk saat ini, penyebab kematian korban belum dapat disimpulkan,” jelas AKP Sagala.

Ia menambahkan, pihak kepolisian masih terus berupaya mengidentifikasi korban. Oleh karena itu, masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau kerabat diimbau agar segera melapor ke kantor polisi terdekat atau langsung berkoordinasi dengan Polsek Limapuluh.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari warga sekitar. Penemuan ini sontak menghebohkan masyarakat setempat yang berharap polisi segera mengungkap identitas korban serta penyebab pasti kematiannya. (zein)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com