Bupati Batu Bara Hadiri Takjiah dan Sampaikan Duka Atas Meninggalnya Tokoh Pemuda Yakat Ali

Sebarkan:
Bupati Batu Bara, H Baharuddin Siagian bersama keluarga almarhum Yakat Ali di Limapuluh. (foto/ist)
BATU BARA (MM) — Suasana haru menyelimuti malam takjiah kedua di kediaman almarhum Yakat Ali, MPO Pemuda Pancasila (PP) Batu Bara, di Lingkungan 4, Kelurahan Limapuluh Kota, Kecamatan Limapuluh, Sabtu (15/11/2025) malam. 

Ratusan warga, tokoh masyarakat, dan kerabat dekat hadir memberikan doa kepada salah satu figur penting dalam sejarah perjalanan Kabupaten Batu Bara.

Bupati Batu Bara, H. Baharuddin Siagian, datang selepas salat Magrib. Tanpa protokoler yang berlebihan, ia langsung menyapa warga dan keluarga almarhum yang berkumpul di halaman rumah duka. Kehadiran Baharuddin bukan semata bentuk empati pribadi, tetapi juga penghormatan pemerintah daerah kepada sosok yang memiliki kontribusi besar dalam perjuangan pemekaran Batu Bara.

Di hadapan keluarga dan warga, Bupati Baharuddin menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Yakat Ali. Menurutnya, almarhum adalah tokoh yang meninggalkan jejak penting bagi daerah.

“Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, saya menyampaikan duka yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Almarhum adalah tokoh yang memberikan sumbangsih pemikiran dan perjuangan bagi Batu Bara,” ujar Baharuddin.

Takjiah malam kedua ini juga dihadiri sejumlah pejabat daerah, di antaranya anggota DPRD Batu Bara Heri, Camat Limapuluh Adri Aulia Harahap, serta Lurah Limapuluh Kota Gunawan Wibisono. Kehadiran para pejabat tersebut mencerminkan penghargaan atas dedikasi almarhum selama hidupnya, terutama dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Batu Bara di era awal pemekaran.

Almarhum Yakat Ali tutup usia pada umur 71 tahun setelah menjalani perawatan di RSU Vita Insani, Pematangsiantar. Ia meninggalkan seorang istri, Nurul Huda, serta lima anak—tiga laki-laki dan dua perempuan. Bagi banyak warga, Yakat Ali bukan hanya dikenal sebagai tokoh pemuda, tetapi juga sebagai sosok ramah, rendah hati, dan konsisten memperjuangkan kemajuan daerah.

Pada era 2000-an, Yakat Ali tercatat sebagai salah satu pejuang Gerakan Masyarakat Menuju Kabupaten Batu Bara (Gemkara) di Jakarta. Perannya dalam mengawal proses pemekaran daerah menjadikannya figur yang dihormati, terutama oleh generasi yang menyaksikan langsung perjuangan tersebut.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan masyarakat yang mengenalnya. Namun, dedikasi dan kontribusinya bagi Batu Bara tetap dikenang sebagai bagian dari sejarah perjalanan daerah ini. (zein)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com