Staf Ahli Pemkot Siantar membuka seminar adat istiadat seni budaya nias di gedung Serbaguna Gereja BNKP Pematangsiantar. (foto:mm/ist) |
Wali Kota Pematangsiantar diwakili Staf Ahli Pemko Pematangsiantar Dra. Happy Oikumenis Daely mengatakan ,kekayaan budaya menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia yang harus disyukuri, dijaga, dan dilestarikan.
"Kekayaan budaya harus dijaga sebagai identitas bangsa Indonesia, baik dengan cara melindungi, menerapkan, dan juga mengajarkan kepada generasi mudanya agar budaya tersebut tidaklah punah," kata Happy menyampaikan sambutan Wali Kota Hefriasnyah.
Pemerintah Kota Pematangsiantar mengapresiasi dan mengharapkan kegiatan seminar dan lokakarya budaya, bukan sebatas seremonial. Namun harus memberikan kontribusi nyata dalam upaya pelestarian budaya.
Ketua Persatuan Masyarakat Nias (PMN), Pematangsiantar-Simalungun, Simesono Hia, SH. M.Si , Nias memiliki kekayaan dalam budaya, adat istiadat yang telah hidup dalam masyarakat Ono Niha yang setiap daerah memiliki kekhasan sendiri.
"Perbedaan budaya adat istiadat merupakan kekayaan dan kekuatan untuk hidup maju bersama dengan masyarakat, budaya dan adat istiadat yang lainnya. Perbedaan dapat menciptakan keindahan dan keharmonisan dalam hidup bermanyarakat dan bernegara," kata Simesono.
Ketua Panitia Fatisòkhi Zebua dalam laporannya mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan penghayatan dan pengamalan budaya adat istiadat masyarakat Nias yang ada di luar Pulau Nias.
Peserta seminar ini adalah Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Gererasi muda masyarakat Nias yang ada di Pematangsiantar. Hadir juga Rohaniawan dari berbagai Gereja yang ada di Pematangsiantar. (davis/mm)