 |
| Plt Bupati Langkat H.Syah Afandin berdialog dengan pengunjukrasa dari Desa Kuta Gajah. (foto/ist) |
Para pengunjukrasa melakukan aksi sejak Selasa lalu, menuntut ganti rugi atas lahan persawahan mereka yang kebanjiran disebabkan pembangunan bendungan PT. Tong Energi.
Di hadapan pengunjukrasa Syah Afandin akan memediasi keluhan warga dengan pihak PT Tong Energi dan akan menemukan titik terang. "Secepatnya kita akan bantu untuk mediasi. Semoga segera ditemukan penyelesaian secara baik dan bijaksana, keluhan dari masyarakat akan kita sampaikan kepada Pihak PT. Tong Energi dan semoga ada titik temu keduapihak," kata Afandin.
Dikesempatan itu, Plt Bupati Langkat juga mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada DPRD Langkat selaku legislatif wakil rakyat, yang sebelumnya sudah melakukan mediasi antara warga dan PT. Tong Energi.
"Saya di sini selaku eksekutif bersinergi dengan legislatif, menerima dan mendengar keluhan dan aspirasi pengunjuk rasa, karena mereka adalah rakyat kita juga. Inilah yang namanya kolaborasi dan sinergi antara legislatif dan eksekutif demi kepentingan rakyat di Negeri Langkat Bertuah," katanya.
Perwakilan warga Meidi Kembaren menyampaikan bahwa orasinya dilakukan akibat lahan mereka yang kebanjiran disebabkan dampak dari pembangunan bendungan PT. Tong Energi, belum mendapatkan ganti rugi yang sesuai. Warga menuntut ganti rugi lahan yang layak," tegasnya.
Namun tuntutan itu belum dipenuhi oleh PT. Tong Energi sehingga masalah belum selesai hingga saat ini. "Kami menuntut ganti rugi kalau bisa di atas sepuluh juta. Karena pada tahun 2014 lalu senilai itu juga ganti ruginya," ungkap warga.
Diakhir pertemuan Plt Bupati Langkat meminta agar warga kembali pulang ke rumahnya masing-masing untuk jalani aktifitas seperti biasa.
Warga pun kemudian kembali tenang dan berterimakasih atas atensi Plt Bupati Langkat yang mau menemui mereka langsung di sela-sela kesibukan yang padat, serta menerima saran dan arahan untuk kembali pulang. (red/ril)
