Sosialisasikan CBP rupiah kepada peserta GenBI, Pokdarwis Kelurahan Kota Beringin dan Kelompok Pedagang.(foto:mm/jhonny) |
Kegiatan itu dilaksanakan di lokasi wisata Pantai Anggar Pelabuhan Lama Sibolga, Rabu sore (2/3/2022), yang dihadiri langsung Kepala KPw BI Sibolga, Aswin Kosotali serta perwakilan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Dinas-Dinas di Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut).
Assisten Penyelia Perkasan BI Sibolga, Saddam Husein Pasaribu, sebagai narasumber menerangkan, CBP rupiah merupakan program BI yang dilakukan untuk menumbuhkan kecintaan, kebanggaan, dan pemahaman rupiah yang lebih baik melalui pengenalan ciri-ciri dan cara merawat rupiah.
Selain itu, untuk meningkatkan kebanggaan rupiah melalui pengenalan sejarah uang dan memberikan pemahaman rupiah yang memiliki fungsi penting dalam perekonomian Indonesia. "Cinta rupiah ini dapat ditunjukkan dengan mengenali, merawat, dan menjaga rupiah serta menghindari peredaran uang palsu dan tidak layak edar," kata Saddam.
Sementara bangga rupiah lanjut Saddam, ditunjukkan dengan menggunakan rupiah di setiap transaksi untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan membangun kepercayaan dunia pada rupiah.
"Sedangkan paham rupiah ditunjukkan dengan memahami fungsi rupiah sebagai nilai tukar dan cara mengelolanya. Misalnya, dengan bertransaksi dan berbelanja dengan bijak, berhemat, dan berinvestasi," tuturnya.
Selain mensosialisasikan CBP rupiah, pihak BI Sibolga juga menyosialisasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada para penerima beasiswa BI dan Pokdarwis Kelurahan Kota Beringin serta kepada kelompok pedagang Pantai Anggar Pelabuhan Lama Sibolga oleh Staf Unit Pembayaran BI Sibolga, Joseph Rismanto Manulang, selaku narasumber.
Dalam kegiatan ini, BI berupaya memadukan layanan pembayaran tunai dan non tunai dalam rangka mewujudkan less-cash society untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan ritel agar semakin sering menggunakan instrumen pembayaran non tunai sebagai alternatif uang tunai terutama pada era pandemi saat ini.
Menurut Joseph, sejak mengampanyekan penggunaan transaksi non tunai melalui Gerakan Nasional (Gernas) Non Tunai pada 2014 lalu, inovasi terus digencarkan untuk menciptakan transaksi non tunai yang memberikan keamanan, kemudahan, dan kenyamanan dalam melakukan transaksi. "Salah satunya tersebut melalui kanal QRIS," ungkap Joseph.
Kegiatan itu kemudian diakhiri dengan acara bersih pantai yang diinisiasi oleh para mahasiswa GenBI dan diikuti oleh seluruh peserta sosialisasi. (jhonny/mm)