PALUTA (MM) - Antisipasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) Dinas Perikanan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) periksa kendaraan pembawa ternak yang melintas di Paluta. Hal tersebut dilakukan seiring dengan meningkatnya lalu lintas ternak di Paluta jelang Idul Adha.
Kepala Dinas Perikanan Peternakan dan Kesehatan Hewan Paluta, Sapri Dewasa Simamora S.Pi MM mengatakan pihaknya memperketat pengawasan keluar masuk hewan ternak dari dan menuju wilayah Paluta.
"Hari ini, kita memutar balik kendaraan yang membawa 5 ekor sapi dari Siantar," kata Sapri Dewasa di pos check point kesehatan hewan yang berada di Jalan Lintas Gunung Tua-Langga Payung, desa Huta Lombang, kecamatan Padang Bolak, Senin (30/5/2022).
Pengemudi kendaraan pikap pengangkut sapi tersebut kata Sapri saat dimintai tidak dapat menunjukkan dokumen surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
"Yang ada hanya surat keterangan dari kepala desa terkait jual beli hewan tersebut. Dan saat diperiksa oleh tim kesehatan hewan ada satu ekor sapi terlihat mengeluarkan liur berlebih. Terus kita suruh untuk putar balik," ujarnya.
Sapri menyebutkan, pos check point kesehatan hewan dibuat sebagai upaya mengantisipasi imigrasi hewan ternak yang terjangkit PMK yang tengah mewabah saat ini.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Bidang Peternakan, Binni Amin Harahap S.Pt kepada awak media ini mengungkapkan, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di 6 kecamatan yang ada.
Binni Amin merincikan, di kecamatan Padang Bolak pihaknya telah mengidentifikasi terhadap 78 ekor sapi dan 4 ekor kerbau, di kecamatan Portibi 40 ekor sapi, 9 ekor kerbau, di kecamatan Padang Bolak Julu 30 ekor sapi dan 7 kerbau, di kecamatan Batang Onang 15 ekor sapi, di kecamatan Hulu Sihapas 11 ekor sapi dan 5 ekor kerbau dan di kecamatan Padang Bolak Tenggara 15 ekor sapi.
"Secara keseluruhan, dari sampel yang kita ambil tidak ada ditemukan gejala dari wabah PMK," pungkasnya. (Ahmad Yasir Harahap)
