Waspadai PMK, Sapi Masuk dan Keluar Langkat Diawasi

Sebarkan:
Kapolda Sumut Irjen Pol. RZ. Panca Putra Simanjuntak bersama Plt Bupati H.Syah Afandin. (foto/ist)
LANGKAT (MM) - Plt Bupati Langkat H.Syah Afandin mendampingi Kapolda Sumut Irjen Pol. RZ.Panca Putra Simanjuntak dan Kasdam I/BB Brigjen TNI Purwito Hadi Wardhono meninjau peternakan sapi di Lk 10 Sei Merah, Kelurahan Bukit Kubu, Kecamatan Besita Langkat, Selasa kemarin.

Kehadiran Kapolda Sumut untuk memastikan ternak-ternak masyarakat sehat dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.

Dari peninjauan ini, Kapolda menemukan 6 sapi terinvensi wabah PMK dan sudah menjalaniperawatan.

Plt Bupati Langkat Syah Afandin menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Sumut dan Kasdam I/BB yang telah membantun peternak di Langkat.

Dari data, kata Afandin, terdapat 3 kecamatan yang terdampak wabah PMK, diantaranya Besitang,Pangkalan Susu dan Pematang Raya.

Total kasus PMK 1.054 ekor sapi, terdiri dari terinfeksi 1.035 kasus dan kasus baru 19. Sudah sembuh 665 ekor sapi, mati 2 ekor sapi dan masih sakit 387 ekor sapi.

Afandin menegaskan untuk hewan sapi yang akan di qurbankan akan terus diawasi dan dipantau kesehatannya oleh dinas dan pihak terkait. 

Sementara Kapoldasu mengajak semua pihak untuk bersinergi mencegah penularan virus PMK. "Ini menyangkut keselamatan orang banyak. Jadi TNI/Polri dan pemerintah harus bersinergi menangani virus ini," sebutnya. 

Diketahui dari sembilan (9) desa yang ada di Kecamatan Besitang sudah lima (5) Desa terkena virus. Harus terus diantisipasi agar empat (4) Desa lainnya tidak tertular. "Upayakan isolasi untuk lima desa itu agar tidak berkembang di empat desa lainnya," tandasnya. 

Selanjutnya Kapoldasu menerangkan bahwa sosialisasi tindakan yang sangat penting agar memberikan pemahaman  kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan kesehatan hewan ternaknya. 

Pemerintah juga harus tetap memberi pengawasan untuk hewan yang akan di qurbankan pada idul adha nanti. 

Siapkan edaran di posko-posko, Bahbinkamtibmas dan Babinsa harus sama-sama membantu masyarakat untuk selalu memberi data tiap hari dan laporan.

"Kita lakukan tracing, penyakit hewan ke hewan lain. Kami hanya bisa menjaga seperti pendekatan kepada peternak masalah obat. Jadi hewan yang mau di potong dan di angkut harus memiliki surat keterangan kesehatan," imbuhnya. 

Kapoldasu juga meminta Kapolsek dan Danramil melakukan penanganan seperti covid-19. Agar hewan-hewan lainnya tidak terkena dan virus tidak terus berkembang ke hewan lainnya. 

Untuk itu, tim terpadu harus dibentuk mulai dari kabupaten, kecamatan sampai tingkat kelurahan/desa, guna memotong mata rantai penularan penyakit yang menyerang hewan ternak. 

Kemudian diilanjutkan meninjauan Pos Penyekatan Terpadu dalam Penanganan PMK di Kabupaten Langkat, di Posko Satgas PMK perbatasan Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara di Desa Halban, Provinsi Aceh.

Kapolres Langkat AKBP Danu Pamungkas Totok SH SIK menyatakan Personil Polres Langkat bersama Pemerintah dan TNI siap menjalankan amanah yang ditugaskan untuk memeriksa sapi yang masuk dan keluar dari Langkat. "Bersama Pemkab dan TNI, kami akan memastikan sapi yang keluar dan masuk dalam keadaan sehat," sebutnya. 

Penjagaan itu dilakukan di Posko Satgas PMK Perbatasan Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera utara di Desa Halban, Provinsi Aceh. 

Turut hadir Kabid Humas Poldasu Kombes Hadi, andim O203/LKT Letkol INF Wisnu Joko Saputro, Dandim 0117 Aceh Tamiang Letkol CZI Alfian Rahmad Purnama Sidi SIP M.Si, Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali SIK, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provsu DR H.Rahmad Wahyudi. 

Kadis Kominfo Langkat H.Syahmadi S.Sos MSP, Plt Kadis Pertanian dan Peternakan Langkat Hendrik Tarigan, Plt Kadis Kesehatan Langkat dr Juliana, Kabag Umum Setdakab Langkat Eka Syahputra Depari S.STP, Plt Kasat Pol PP Langkat Dameka Putra Singarimbun, serta Camat dan unsur Forkopimca Besitang. (red/ril)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com