 |
| Tim PORA Imigrasi Polonia melakukan monitoring keberadaan WNA di wilayah Kota Medan. (foto/ist) |
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Polonia, Yan Wely Wiguna mengatakan, Tim Pora merupakan gabungan lintas instansi untuk mendeteksi aktivitas dan kegiatan WNA, dengan harapan keberadaannya tidak menimbulkan dampak negatif bagi Indonesia, khususnya Kota Medan.
Dalam operasi gabungan kali ini dipimpin langsung Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Polonia, Sugeng Haryadi dengan melibatkan unsur Kepala Rumah Detensi Imigrasi Medan, Kasubbid Intelijen Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara, Kepala Seksi Intelijen Kejari Medan, Kanit Intelkam Polsek Medan Baru, Dinas Kesbangpol Kota Medan, Lurah Babura Kecamatan Medan Baru, Perwakilan Satpol PP Kota Medan, mewakili Pasi Intel TNI AU, mewakili BAIS TNI hingga Dinas TenagaKerja Kota Medan.
Sasaran utama petugas diantaranya Community House (CH) My Mansion dan Apartement The Wahid Privat Residence. Kehadiran petugas disambut penanggungjawab CH, Widya yang menyebutkan pihaknya menampung 206 pengungsi dari sejumlah negara, diantaranya
Somalia, Afganistan, Irak, Iran, Sudan, Srilanka, Eritria, Pakistan dan Rohingya.
Selanjutnya Tim PORA menyambangi Apartement The Wahid Private Residence disambunt SPV Marketing Heni. Dari hasil pendataan dan monitoring di lokasi ini menampung 5 WNA, 2 diantaranya petugas Konsulat Jepang dan 1 WNA pekerja asal Korea. "1 WNA asal Korea merupakan pemegang Kitas yang diterbitkan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan," kata Yan Wely, Rabu (1/6/2022).
Dalam kesempatan ini, Yan Wely mengapresiasi sinergitaas lintas instansi yang bergabung di Tim PORA. Namun begitu, Yan Wely mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif membantu pemerintah dalam mengawasi WNA yang tinggal di lingkungan masing-masing dengan berkoordinasi ke lingkungan tempat tinggal. (bari)
