 |
| Wakil Bupati Deliserdang, HM Ali Yusuf Siregar. (foto:mm/ist) |
Hal itu diketahui pada peletakan batu pertama Masjid Ummi, Desa Sayum Sabah Sibolangit. Tampak hadir Ketua Tim Teknis Pembangunan Ma'had Tahfidz Kitabina Prof Nurlisa Ginting, Kepala Dinas Pertanian DS Rahman Saleh Dongoran, Kepala RS Haji Medan Rehulina Ginting, Camat Sibolangit Hesron Girsang.
Kemudian, Kepala Desa Sayum Sabah Namaken Gurusinga, Sekretaris KUA Sibolangit Asmadi, Sekretaris Dinas Cipta Karya Deliserdang Robert Jansen Sembiring, serta Ketua Yayasan Masjid Ummi Ferhard dan Komunitas Pernanden Kamka Sumut.
Wabup Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar berharap agar masjid dan pesantren memberi manfaat tidak saja untuk santri dan santriwati, tetapi juga untuk masyarakat sekitar.
"Untuk itu saya juga berharap agar masyarakat sekitar Desa Sayum Sabah menjaga kondusivitas selama masa pembangunan hingga selesai juga saat Masjid dan Pesantren ini beroperasi. Kondusivitas ini menjadi kata kunci
Ketua Panitia Pembangunan Masjid dan Pesantren Ummi, Feri Sasui, SE mengatakan peletakan batu pertama juga dihadiri santri dan santriwati dari 10 Ma'had.
"Memang pembangunannya direncanakan ada 1 masjid dan 2 gedung asrama untuk santri dan santriwati," kata Feri Sasui.
Dikatakan Ferry, di lahan pembangunan masjid juga disediakan lahan produktif yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat, jamaah serta santri dan santriwati.
"Syukur Alhamdulillah peletakan batu pertama berjalan lancar. Semoga pula lancar sampai selesai dibangun semuanya. Kami berterimakasih kepada para donatur, Pemkab Deliserdang, Bapak Bupati dan Wakil Bupati serta masyarakat sekitar yang mendukung pembangunan masjid Ummi," tukas Feri.
Pada kesempatan yang sama Feri Sasui juga mengajak para dermawan dan donatur untuk menyisihkan sebagian rejekinya. “Kami masih membuka wakaf jariyah yaitu sisa satu asrama dan fasilitas pendukung masjid Ummi” kata Feri
Kegiatan juga diisi dengan tausyiah Dosen STDI Jember Jawa Timur Ust. Dr. Muhammad Nur Ihsan, Lc., MA. Dalam pesannya, ustad Nur Ihsan membahas tentang mulia dengan ilmu. Sementara itu, kegiatan peletakan batu pertama diakhiri dengan Dzuhur berjamaah para hadirin.(nasti)
