Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Lewat Pembangunan Infrastruktur Jalan di Asahan

Sebarkan:

Seorang warga melintas di jalan yang baru selesai dibangun di Desa Panca Arga Kecamatan Rawang
Panca Arga. (foto:mm/ist)

Penulis: Ismanto Panjaitan 

SULASMI (46) memiliki kegiatan tambahan rutin di samping tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Setiap pagi, saat udara terasa menggigit tulang, ibu dari dua anak ini sudah sibuk menyiapkan menu sarapan pagi, sebagai bahan dagangan. 

Mulai dari memasak lontong, nasi, sayur gori (nangka muda), sambal, mi dan makanan pelengkap lainnya untuk menu lontong sayur dan nasi lemak. Kemudian, mengangkut seluruh makanan ke warung tempat Ia biasa berjualan, di Dusun VI Desa Panca Arga, Kecamatan Rawang Panca, Kabupaten Asahan.

Dengan sepeda motor tua miliknya, setidaknya, Ia  menghabiskan waktu hampir setengah jam perjalanan dari rumahnya, di Dusun X. Sementara suaminya, Suaib (52) bekerja di sawah. Sawah milik kerabat dekatnya. 

"Yang jadi masalah bukan soal waktu atau jarak tempuhnya. Tapi kondisi jalannya yang rusak parah," cerita Sulasmi, saat ditemui medanmerdeka.com di warung miliknya, Sabtu (04/03/2023).

Jalan yang dimaksud Sulasmi adalah jalan Rawang Pasar IV, Desa Panca Arga, yakni jalan penghubung antara Kecamatan Rawang Panca Arga dan Kecamatan Meranti. Hampir sepanjang 3 km lebih jalan yang harus dilaluinya itu, rusak parah. 

Jalan, penuh lubang dan berangkal batu. Jika musim penghujan, kondisi jalan menjadi becek dan berlumpur. Dan saat musim panas tiba, jalanan berdebu. "Seolah-olah, semua jadi serba salah, "ucapnya. 

Kondisi itu, kata Sulasmi, kadang menggangu semangatnya  untuk beraktivitas.  Padahal, ada begitu banyak rutinitas yang harus dikerjakan. Seperti berbelanja kebutuhan pokok dan barang-barang dagangan. 

Kemudian, berjualan, mengantar anak-anak ke sekolah, wirid dan pengajian, serta kegiatan lainnya. Belum lagi, kalau harus mencari barang keperluan-keperluan tertentu di Kisaran, yang jarak tempuhnya cukup jauh. "Harus ekstra hati-kalau berkendara. Apalagi kalau musim  hujan. Selip sedikit, tergelincir," katanya.

Suatu waktu, kenang Sulasmi, dirinya pernah terjebak lubang jalan yang cukup dalam. Hal itu saat ia berusaha  menghindari tabrakan dengan kendaraan yang datang dari arah berlawanan. 

Nahas, kecelakan tak terelakkan. Selain menderita luka-luka, peristiwa itu membuat semua menu makanan yang telah disiapkan tumpah ke jalan.  "Akhirnya, enggak jadi jualan," kenangnya pahit. 

Persoalan jalan rusak tersebut bukan cuma dialami Sulasmi, melainkan warga lainnya yang bermukim di daerah dengan luas wilayah seluas 63,4 km persegi itu. Yang dari 20 ribu jiwa jumlah penduduknya, mayoritas hidup dengan bertani. 

Sebagaimana diketahui, sejak dulu, Kecamatan Rawang Panca Arga dikenal sebagai daerah penghasil padi, yang memiliki lahan sawah seluas 2.833 ha.  Begitu juga dengan tetangga sebelahnya, Kecamatan Meranti. Luas areal persawahan di daerah tersebut seluas 2.007 ha. 

Praktis. dua kecamatan yang saling berdampingan itu merupakan menjadi daerah penyumbang produksi padi terbesar di bumi Rambate Rata Raya ini. Dan memiliki mobilitas dan aktivitas ekonomi yang cukup tinggi. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Asahan, dalam "Kabupaten Asahan dalam Angka 2023", menyebutkan produksi padi di Kecamatan Rawang Panca Arga mencapai 32 ribu ton pada 2022. Sedangkan Kecamatan Meranti, sekitar 24 ribu ton.   Kontribusi kedua kecamatan tersebut terhadap total produksi padi Asahan mencapai 60 persen. Produksi padi Asahan 2022 sebesar 890,4 ribu ton. 

Hanya saja, akibat infrastruktur jalan yang buruk, terkadang, sebagian petani tertentu memilih menjual hasil panennya ke penadah (pengepul) yang datang, dengan tawaran harga rendah. 

"Tapi itu, dulu. Ketika waktu jalan belum diperbaiki. Sekarang, tidak lagi, " ucapnya seraya tersenyum. Doa-doa panjang Sulasmi dan warga lainya selama ini, terkabul. 

Setelah sekian lama, pada 2022 tahun lalu, Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Asahan telah meningkatkan ruas jalan Rawang Pasar IV Desa Panca Arga. Yaitu jalan yang biasa dilewati Sulasmi. Jalan yang membelah areal persawahan tersebut dibangun dengan hotmix sepanjang 3.687 m dengan lebar 4 m. 

Tak tanggung, dana yang digelontorkan membangun akses jalan penghubung itu menelan dana Rp10,6 miliar, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Asahan 2022. 

"Pembangunan jalan ini tentunya menjadi sebuah berkah. Tidak hanya bagi kami. Saya rasa, juga untuk semua masyarakat Asahan. Sekarang, semua menjadi gampang. Mau kemana-mana, enak dan cepat," pungkasnya. 

Jalan Kondisi Baik Meningkat

Berkah atas pembangunan infrastruktur yang dirasakan warga Kecamatan Rawang Panca, juga bisa dirasakan warga lainnya. Sebut saja, sebagaimana data yang dikutip dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Asahan, di Kecamatan Rahuning. pembangunan jalan dimulai dari Simpang Mak Inang hingga-Poncol, dengan menelan anggaran sebesar Rp7,2 miliar.

Kemudian, peningkatan ruas jalan Pulau Rakyat (Simpang SMP)-Simpang Empat (Parsaoran), Kecamatan Pulau Rakyat. Anggaran yang diialokasikan juga cukup besar, yaitu Rp5,9 miliar. Juga, peningkatan ruas jalan Meranti (Simpang Ahi)-Rene Mas, di Kecamatan Meranti, dengan anggaran Rp3,9 miliar. 

Setelah itu, lanjutan hotmix lingkar dusun I, II Desa Pulau Rakyat Pekan, Kecamatan Pulau Rakyat;  lanjutan pembangunan jalan dari Desa Aek Bange menuju Desa Padang Sipirok, Kecamatan Aek Ledong; serta peningkatan ruas jalan Air Teluk Hessa menuju Danau Sijabut.

Selanjutnya, peningkatan ruas jalan Rimbas, Kecamatan Kota Kisaran Barat; pembangunan jalan Desa Aek Tarum menuju Desa Gonting Malaha, Kecamatan Bandar Pulau; dan peningkatan jalan menuju Balai Desa Sei Lunang, Kecamatan Sei Kepayang Timur. Dan, di sejumlah daerah lainnya. 

Namun, pembangunan jalan bukan dengan tipe hotmix semata. Pembangunan jalan rabat/cor beton juga diselenggarakan. Diantaranya, seperti peningkatan jalan dengan beton di jalan Primadona, Desa Tanjung Alam, Kecamatan Sei Dadap. Nilai proyek tersebut menghabiskan dana sebesar Rp493,6 juta. 

Kemudian peningkatan jalan dengan beton di jalan Rel Muntik, Dusun VI, Desa Sei Alim Ulu, Kecamatan Air Batu, dengan proyek senilai Rp345 juta. Kemudian pembangunan-pembangunan jalan cor beton di sejumlah daerah lainnya. 

Sejumlah kegiatan yang dipaparkan tersebut merupakan cerminan keseriusan Pemkab Asahan dalam upaya percepatan dan pemerataan pembangunan, sekaligus meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Asahan. 

Kepala Dinas PUTR Kabupaten Asahan, Agus Jaka Putera Ginting, menyebutkan bahwa realisasi pembangunan jalan di Asahan pada 2022 sepanjang 59,96 Km dengan menelan  biaya hampir  Rp160 miliar. Jumlah tersebut,  66 persen dari Rp242,5 miliar total belanja langsung dari seluruh program di dinasnya itu. 

Sesuai dengan jenis jalan, pembangunan terdiri dari jalan hotmix sepanjang 12,07 km; pembangunan jalan lapen, 1,26 km; jalan perkerasan 0,69 km; dan pembangunan jalan rabat/cor beton sepanjang 45,94 km. 

Pencapaian tersebut 249,83 persen melebihi target yang telah direncanakan, yakni 24 km. Sedangkan realisasi pemeliharaan rutin jalan kabupaten Asahan sepanjang 24,74 km.

"Pembangunan jalan yang dilaksanakan tidak hanya untuk meningkatkan aktivitas orang, barang dan jasa. Tapi lebih dari pada itu, diharapkan mampu menjadi daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujar Agus, di ruang kerjanya, Senin (6/3/2023).

Agus, yang juga mantan Kadis Lingkungan Hidup itu, mengatakan bahwa pihaknya  menargetkan jumlah panjang jalan dengan kondisi baik meningkat menjadi 37 persen pada 2023 atau naik 5 persen dari tahun sebelumnya. Dana yang yang dialokasikan untuk mencapai tujuan tersebut sebesar Rp121 miliar. 

“Pembangunan akan difokuskan ke sentra-sentra perekonomian masyarakat. Meski dengan segala keterbatasan anggaran, kita akan terus berupaya meningkatkan kualitas jalan secara bertahap. Tapi pasti,” katanya. 

Sebagaimana data diperoleh, jelasnya, jalan kabupaten Asahan dengan kondisi baik terus meningkat. Jika merunut 4 tahun ke belakang, 2019 sampai dengan tahun 2022 kondisi jalan baik mengalami peningkatan setiap tahunnya, kecuali tahun  2020. 

Pada tahun 2019, kondisi jalan baik sebesar 29,9 persen dari 1.398 km total panjang jalan kabupaten Asahan. Pada tahun 2020, kondisi jalan baik berkurang hampir 1,9 persen, menjadi 28 persen. Penurunan terjadi  imbas dari Pandemi COVID-19. 

Sebab, rencana pembangunan yang telah dianggarkan dialihkan untuk menangani  penanganan virus yang telah memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan di berbagai belahan dunia itu. 

Sedangkan pada tahun 2021 dan 2022, masing-masing meningkat 2 persen setiap tahun. Pada tahun 2021, kondisi jalan baik sebesar 30 persen. Sementara tahun 2022, meningkat menjadi 32 persen. 

Untuk jalan dengan kondisi sedang sebesar 9 persen pada tahun2022.  Kondisi jalan rusak sebesar 30 persen dan jalan dengan kondisi rusak berat sebesar 29 persen. “Dari data yang ada, jalan dengan kondisi baik kita terus bertambah,” katanya.

Ekonomi Tumbuh

BPS Asahan mencatat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Asahan berada pada 4,66 persen  di tahun 2022. Posisi tersebut  naik 0,96 persen dari tahun sebelumnya, yang berada pada  3,7 persen. Pertumbuhan semakin membaik , seiring dengan memulihnya perekonomian pasca Pandemi COVID-19 .

Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menjadi penyumbang terbesar dari total pendapatan domestic regional bruto (PDRB)  atas dasar harga berlaku (ADHB), yaitu 39,78 persen. 

Sektor lainya, seperti industri pengolahan (manufaktur) berkontribusi sebesar 22,37 persen; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menyumbang 19,11 persen. Sedangkan kontribusi sektor konstruksi, sebesar 6,33 persen.

Mengacu pada data tersebut,  pertumbuhan ekonomi pada 2023 optimis dapat diraih. Apalagi, jika dilihat dari hasil  kinerja pembangunan yang telah dicapai, sampai saat ini. Demikian disampaikan Kadis Kominfo Asahan, Syamsuddin, melalui Sekretaris Dinas Kominfo, Arbin Tanjung.

“Lewat kebijakan dan program pembangunan yang akan digulirkan,  kita optimis, kalau  petumbuhan ekonomi Asahan akan membaik di tahun mendatang,” ujar Arbin optimis. 

Infrastruktur Kuat 

Program pembangunan infrastruktur, termasuk peningkatan kualitas jalan menjadi program pembangunan hampir di setiap pemerintah daerah di Indonesia. Begitu juga dengan Pemkab Asahan.

Era kepemimpinan Bupati Asahan, H. Surya Bsc., dan Wakil Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, telah mencanangkan 10 Program Prioritas Pembangunan. Yang salah satu programnya adalah Infrastruktur Kuat.

60 persen dari Belanja Langsung dalam APBD Asahan akan diarahkan untuk pembangunan infrastruktur. Tidak hanya pembangunan jalan, tapi meliputi pembangunan gedung, jermbatan, drainase, irigasi, sumber daya air, penataan ruang dan lain sebagainya. 

Bupati Asahan, Surya BSc, pada suatu kesempatan mengatakan bahwa program prioritas pembangunan tersebut merupakan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan. 

Adapun ke-10 Program Prioritas Pembangunan tersebut, yaitu, Digitalisasi Biirokrasi; Sumber Daya Manusia Tangguh; Ekonomi Mandiri;  Asahan Cerdas; dan Asahan Sehat. Kemudian, Infrastruktur Kuat; Asahan Religius; Lingkungan Berbasis Partisipatif; Asahan Go Wisata; serta Asahan Perang COVID-19.

Di akhir masa jabatannya, Surya optimis bahwa visi-misi kabupaten Asahan,  "Masyarakat Asahan Sejahtera yang Religius dan Berkarakter", akan terwujud. (*)

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba karya jurnalistik Hari Jadi Kabupaten Asahan.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com