Risman Simbolon : Disisa Hidupku, Aku Ingin Melihat Keramahan Hutan Mangrove Kalangan Indah

Sebarkan:

Buah Tangan PT Agincourt Resources

Risman Simbolon. (foto:mm/ist)

Penulis : Jhonny Simatupang

DI TENGAH kondisi fisiknya yang sudah tidak berdaya, Risman Simbolon menaruh harapan besar terwujudnya program ekowisata hutan mangrove di Kelurahan Kalangan Indah, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Risman adalah salah satu pria yang tidak beruntung. Kesehariannya dia hanya bisa duduk di kursi singasana kayu dalam rumah papannya yang berukuran sekitar 6x8 meter. Sesekali dia berjuang berdiri dan berjalan dengan tongkat besi berkaki empatnya agar penyakit yang dideritanya tidak bertambah semakin parah. 

Yah, Risman, pria ujur yang sudah berusia 63 tahun ini baru saja terserang stroke, tepatnya setahun lalu. Bah pepatah mengatakan, sudah jatuh, tertimpa tangga, begitu lah kondisi penderitaan yang dialami Risman. Sepeninggal istrinya Boru Simamora pada 2022 lalu itu, Risman kemudian diserang oleh penyakit yang melumpuhkan sebahagian tubuhnya tersebut.

Risman memang tidak hidup sendiri. Risman masih mendapatkan perhatian dari lima orang anaknya, di mana tiga di antaranya adalah perempuan dan dua laki-laki. Dari kelima orang anaknya tersebut, satu orang di antaranya, yakni anak lelakinya paling bungsu tinggal bersama-sama dengannya untuk membantu, memperhatikan, dan merawatnya.  

Namun di tengah keterbatasannya, Risman yang di usia mudanya pun sudah langsung turun berjuang mencari kehidupan dan penghidupan, bukanlah tipe lelaki yang mudah menyerah dan putus asa. 

Di tengah peluang campur tangan PT Agincourt Resources (PTAR) dalam mewujudkan program ekowisata Kelompok Tani Mandiri Lestari Tapanuli Tengah di hutan mangrove Kalangan Indah dan sekitarnya, Risman berharap, disisa hidupnya masih bisa melihat keramaian orang-orang berwisata di hutan mangrove Kalangan Indah, dan mendapatkan dampak keuntungan dari sananya. 

Risman bercita-cita ingin membuka usaha kecil-kecilan berupa makanan dan minuman bagi para pengunjung di sekitar lokasi ekowisata itu. Kebetulan juga, lingkungan yang ditempati Risman berada di sekitar lokasi hutan mangrove yang diplot sebagai daerah ekowisata itu. 

Bahkan lokasi yang di tempati Risman, merupakan tempat digelarnya acara seremonial penanaman 30.000 bibit mangrove dan penaburan 20.000 bibit kerang oleh PT Agincourt Resources (PTAR) bersama-sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kelompok Tani Mandiri Lestari Kabupaten Tapanuli Tengah beberapa waktu lalu itu. 

Namun, tempat dan areal yang ditinggali Risman, bukanlah milik Risman. Risman hanya bertugas menjaga lahan dan bangunan di tempat itu termasuk bangunan rumah yang ditempatinya, karena seluruhnya merupakan milik Windiuno, seorang pengusaha di Kota Sibolga. 

“Itu lah harapan saya, kalau benar-benar hutan bakau (mangrove) di daerah ini menjadi lokasi ekowisata,” tutur Risman baru-baru ini kepada medanmerdeka.com. 

PT Agincourt Resources (PTAR) sendiri secara tidak langsung memang ingin turut serta mengukir peradaban baru di hutan mangrove Kalangan Indah sekitarnya. 

Sebagaimana disampaikan Wakil Presiden PT Agincourt Resources (PTAR), Ruli Tanio, bahwa selama beroperasi, pihaknya dari PT Agincourt Resources (PTAR) akan terus memberikan perhatian dan dukungan terhadap pembangunan dan pelestarian lingkungan hutan mangrove yang tersebar di Kelurahan, Kalangan Indah dan Sitio-tio, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

“Kami (PT Agincourt Resources/PTAR) tentunya juga sangat berharap aksi tanam mangrove dapat membuka peluang meningkatnya perekonomian masyarakat setempat lewat ekowisata hutan mangrove yang berwawasan lingkungan dengan berlandaskan pada aspek konservasi alam serta pemberdayaan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat lokal," katanya.

Keterlibatan PT Agincourt Resources (PTAR) dalam penanaman mangrove di Kelurahan Kalangan Indah, Kecamatan Pandan, memang menghidupkan harapan baru warga daerah itu. Sisi kelam yang tersemat daerah itu di era 1990-2000-an diharapkan bisa hilang ditelan air laut dan akar pepohonan mangrove yang tumbuh subur di kawasan itu.

Penanaman 30.000 bibit Mangrove dan pesemaian 20.000 bibit kerang oleh PT Agincourt Resources (PTAR) bersama-sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan  Kelompok Tani Hutan (KTH) Mandiri Lestari Tapteng baru-baru ini, selain sebagai salah satu upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan, khususnya ekosistem laut dan pantai, adalah untuk menjadikan kawasan itu sebagai daerah ekowisata, sehinga membuka peluang peningkatan ekonomi masyarakat setempat lewat ekowisata hutan mangrove. (*)

*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com