Wali Kota Sibolga Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri

Sebarkan:
Wali Kota Sibolga, Jamaluddin Poha bersama Forkopimda Sibolga mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Kemendagri, Senin (27/3/2023). (foto:mm/ist)
SIBOLGA (MM) – Wali Kota Sibolga, Jamaluddin Pohan, bersama wakilnya Pantas Maruba Lumban Tobing, beserta jajarannya dan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) itu, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Aula Nusantara l Kantor Wali Kota Sibolga, Senin (27/3/2023).

Kegiatan rutin mingguan yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan diikuti seluruh Kepala Daerah (KDh) se Indonesia, mulai dari Gubernur, Bupati dan Walikota itu, dipimpin langsung Tito Karnavian selaku menteri lembaga tinggi negara (Mendagri) tersebut. 

Dikesempatan itu, Tito menyampaikan mengenai arahan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) terkait pola hidup sederhana dan transisi menuju endemi Covid-19.

Tito juga menyampaikan mengenai surat edaran yang telah dikeluarkan oleh Menteri Sekretaris Presiden tentang peniadaan penyelenggaraan buka puasa bersama sekaitan dengan pola hidup sederhana dan transisi pandemi tersebut. 

"Begitu juga Kemendagri telah menyusun SK kepada setiap Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, tentang pemberian bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat tidak mampu pada Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H, serta pengutamaan kegiatan buka bersama ditempat-tempat kaum dhuafa, seperti panti asuhan, tempat kumuh, atau masyarakat tidak mampu lainnya," ungkap Tito. 

Selain menyampaikan mengenai arahan Presiden tentang pola hidup sederhana dan transisi menuju endemi Covid-19 tersebut, Tito juga menyampaikan beberapa komoditas yang perlu diwaspadai pada bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H ini.

Komoditas-komiditas itu diperkirakan dapat menyumbang inflasi terbesar, seperti beras, cabai rawit, cabai merah, dan daging ayam ras untuk pulau Kalimantan atau luar Jawa.

Begitu juga disampaikan mengenai 10 kabupaten/kota dengan fluktuasi harga cabai merah tertinggi, di mana lima di antaranya, yakni Morotai, Tomohon, Kubu Raya, Humbang Hasundutan, Murung Raya.

"Untuk itu, gerakan tanam cabai harus tetap dilakukan sebagai langkah antisipasi harga cabai yang naik," tukas Tito. (jhonny simatupang)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini