![]() |
Peluncuran buku "Islamophobia" di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut,Rabu (19/7).(foto:mm/ist) |
Dengan adanya buku ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pengaruh negatif Islamophobia, yang dapat menghancurkan peradaban bangsa Indonesia. Islamophobia juga merupakan upaya pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan bangsa Indonesia dan kembali menguasai bangsa ini.
"Saya apresiasi, dengan terbitnya buku Islamophobia Musuh Peradaban ini. Kita harapkan buku ini dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat akan bahaya dari upaya memecah persatuan di Indonesia," kata Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sumut Ismail P Sinaga, mewakili Gubernur Sumut.
Peluncuran buku dihadiri Presidium Majelis Nasional KAHMI Muhammad Syafii, Toloh Masyarakat yang juga mantan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Anggota DPD RI Faisal Amir, Pengurus KAHMI Medan serta anggota KAHMI Medan.
Ismail P Sinaga juga meminta dukungan dan saran pada KAHMI atas segala pembangunan yang dilakukan untuk kemajuan masyarakat Sumut.
Sementara itu, Presidium Majelis Nasional KAHMI Muhammad Syafii mengatakan, bahwa Islamophobia tidak lebih dari taktik penjajah yang ingin kembali menguasai Indonesia. Islamophobia merupakan cara untuk membuat kerusuhan dan perpecahan pada masyarakat Indonesia.
"Indonesia bisa hancur kalau sedikit saja ada pemicu kerusuhan. Mereka menunggu perpecahan di bangsa Indonesia yang dengan itu mereka masuk dengan rencana yang sudah ditentukan," ucap Muhammad Syafii.
Menurut Syafi'i, bahwa taktik perpecahan dapat digagalkan bila para elit bangsa ini dapat bersatu menangkal seluruh pengaruh perpecahan. Elit bersatu tentunya menangkal penjajah ini kembali menguasai bangsa ini. "Saya mau ganti istilahnya, Indonesia tidak mungkin dijajah bila tokoh HMI bersatu," katanya.
Kegiatan ini juga sekaligus memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 H yang diisi dengan peluncuran buku, yang diawali dengan jalan pagi dari rumah Dinas Gubernur Sumut dan diikuti oleh ratusan anggota KAHMI Medan. (jumhana)