Inilah Kontribusi BI Dalam Membela Negara Tanpa Senjata

Sebarkan:
Kepala Perwakilan BI Sumut, Wira Kusuma, saat mendapatkan cinderamata dari Wakil Bupati Nisel, Firman Giawa di acara pelepasan tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB), di Pelabuhan Baru Teluk Dalam, Nisel, Kamis (3/8/2023). (foto:mm/jhonny simatupang)
MANDAT mengedarkan uang di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil)  kembali dilakukan Bank Indonesia (Bl) di wilayah Kepulauan Nias, Propinsi Sumatera Utara (Sumut) lewat Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB), Kamis (3/8/2023).

Kegiatan itu sebagai bentuk komitmen BI untuk menyediakan mata uang rupiah di seluruh wilayah di Indonesia dan sekaligus untuk mempertegas eksistensi rupiah di garis terdepan Republik Indonesia (RI).

Kegiatan ERB 2023 itu dilaksanakan berdasarkan undang-undang (UU) No 7/2011 tentang Mata Uang. Di mana BI diberikan amanat dan kewenangan oleh negara untuk melakukan Pengelolaan Uang Rupiah, yang meliputi perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, dan penarikan serta pemusnahan uang rupiah. 

Dalam melaksanakan amanat tersebut, BI memiliki misi untuk menyediakan uang rupiah di seluruh wilayah NKRI dalam jumlah yang cukup, dengan jenis pecahan yang sesuai kebutuhan masyarakat serta dalam kondisi berkualitas dan layak edar.

Kepala Perwakilan BI Sumut, Wira Kusuma, pada saat acara pelepasan tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023 di Pelabuhan Baru Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan (Nisel) pada Kamis (3/8/2023) itu mengatakan, tugas untuk melakukan pengedaran uang rupiah ke seluruh wilayah NKRI ini merupakan hal yang strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena rupiah bukan saja sebagai alat transaksi pembayaran, tetapi juga merupakan identitas dan alat pemersatu bangsa dan menjadi salah satu simbol kedaulatan bangsa sebagaimana ditegaskan dalam UU Mata Uang. 

"Rupiah lahir dari perjuangan bangsa dan rupiah merupakan bagian dari perjalanan bangsa Indonesia. Sebagai salah satu simbol kedaulatan bangsa, maka rupiah akan menjaga keutuhan wilayah NKRI," ucapnya. 

Dia juga mengatakan, dalam melaksanakan amanat UU dan misi di bidang Pengelolaan Uang Rupiah inu, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia yang tersebar di 17.499 pulau dan wilayah perbatasan yang sangat luas dengan 11 negara tetangga, Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas perairannya yang mencakup 70% dari luas wilayah NKRI. 

Dengan kondisi tersebut terdapat tiga tantangan utama BI dalam mengedarkan Rupiah. 

Pertama, adalah kondisi geografis NKRI yang memiliki ribuan pulau dengan keterbatasan infrastruktur, sehingga memengaruhi jangkauan BI dalam menyediakan uang kepada masyarakat, termasuk di antaranya untuk kepulauan di wilayah 3T. Masih banyak daerah-daerah blank spot yang belum dapat dijangkau oleh BI dan perbankan dalam pengedaran uang rupiah. 

Kedua, keberagaman tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memperlakukan uang. Tercermin dari uang tidak layak edar karena lusuh yang disebabkan sering dilipat dibesahi, maupun distraples. Sehingga hal itu memengaruhi kualitas uang rupiah dan perlu dijawab dengan edukasi. 

Ketiga, penggunaan uang selain rupiah sebagai alat pembayaran khususnya di wilayah perbatasan. "Berkaitan dengan tantangan yang dihadapi tersebut, maka strategi dan upaya yang dilakukan BI adalah menitikberatkan pada upaya perluasan jangkauan layanan distribusi uang rupiah ke seluruh wilayah NKRI, yang dijalankan oleh seluruh jaringan kantor perwakilan BI pada 46 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia," beber Wira.

Disamping itu, BI juga bekerja sama dengan Perbankan dan TNI-AL untuk dapat menjangkau seluruh wilayah NKRI termasuk pulau-pulau terluar, daerah perbatasan, dan daerah destinasi wisata. Sehingga rupiah dapat hadir disetiap pelosok negeri.

"BI juga harus menjamin bahwa disetiap jengkal NKRI uang rupiah harus hadir dan tersedia dengan cukup. Kehadiran rupiah diseluruh pelosok negeri merupakan wujud kontribusi BI dalam menjaga Kedaulatan Negara, karena rupiah adalah simbol kedaulatan negara. Inilah kontribusi kami dalam membela negara tanpa senjata," tukasnya.

Dalam menghadapi tantangan dan menjalankan misi tersebut, BI melakukan sinergi dengan seluruh elemen bangsa, termasuk dengan TNI-AL yang merupakan salah satu elemen bangsa yang berada di garda terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI. 

Dengan seluruh kekuatan armadanya dan kegiatan operasi yang rutin menjangkau seluruh pelosok tanah air dari Sabang sampai Merauke, maka sinergitas antara BI dengan TNI AL diperlukan untuk dapat membantu keterbatasan BI dalam melakukan pengedaran uang rupiah, sehingga misi BI dalam menyediakan uang rupiah ke seluruh wilayah NKRI khususnya wilayah kepulauan 3T dapat tercapai. 

"Sinergitas ini secara substansi mempertemukan dua kepentingan yang sama, di mana TNI AL berkepentingan menjaga kedaulatan seluruh wilayah NKRI dengan pertahanan dan BI berkepentingan menjaga kedaulatan NKRI dengan rupiah," ucap Wira menambahkan.

Sinergitas antara TNI AL dan BI telah dimulai sejak 2012, melalui kegiatan pelayanan kas keliling di daerah 3T di seluruh wilayah NKRI. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu penyediaan uang layak edar di pulau-pulau terluar yang sulit terjangkau dengan transportasi umum. 

Sinergitas antara BI dan TNI AL ini telah memberikan dampak positif dalam upaya memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI dari sisi pertahanan dan militer oleh TNI AL, serta menjaga kedaulatan ekonomi dan kedaulatan rupiah sebagai salah satu simbol negara oleh BI.

"Sinergitas dan semangat untuk menjaga kedaulatan NKRI ini tentunya perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Selain dengan TNI AL, kami juga akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk memperoleh dan menetapkan pulau-pulau yang akan dikunjungi termasuk yang terkait dengan penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang menjadi rangkaian kegiatan Kas Keliling," kata Wira. 

Sejak 2012 sampai dengan 2022, BI dan TNI AL telah melaksanakan 92 kali kegiatan Kas Keliling 3T dengan 480 pulau 3T terkunjungi. Pada 2023 BI dan TNI AL bersepakat untuk memperluas jangkauan layanan kas keliling dengan program yang lebih terpadu dengan mengusung tema "ERB 2023", di mana pada 2023 ini akan dilaksanakan kegiatan kas keliling 3T sebanyak 17 kali di 17 propinsi dengan target 85 pulau yang dikunjungi.

"Kegiatan ini merupakan kegiatan yang ke 13 kalinya dilakukan pada 2023. Dan pada pagi hari ini, kita melakukan pelepasan ERB 2023 dengan melakukan kegiatan kas keliling 3T di Sumut (khususnya di wilayah kerja BI Sibolga) pada 3-8 Agustus 2023 yang akan mengunjungi empat pulau terluar, yaitu Tello, Tanamasa, Tanaballa, dan Simuk, dengan menggunakan KRI Bontang-907," tukasnya. 

Bersama TNI AL, BI akan terus memperkuat dan menambah program kas keliling. Tidak hanya dalam penyediaan dan penukaran uang bagi masyarakat di kepulauan, tetapi juga bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah 3T tentang kedaulatan negara dari sisi pertahanan dan ekonomi melalui program Cinta, Bangga dan Paham Rupiah serta menjadikan program Kas Keliling 3T ini menjadi ajang dan program Bela Negara bagi personil BI yang mengikuti dan melaksanakan kegiatan kaskeliling

"Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi khususnya kepada TNI AL, termasuk juga pemda dan pihak-pihak terkait lainnya yang telah dan terus mendukung BI dalam pelaksanaan pendistribusian uang yang berkualitas khususnya ke seluruh wilayah 3T di NKRI dalam rangka menegakkan dan menjaga kedaulatan bangsa dan negara tercinta," pungkas Wira. (jhonny simatupang)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini