Ketua DPD I Aspek-PIR Sumut, Syarifuddin Sirait, didampingi pengurus Zakaria Rambe SH dan Salman Sirait SH. (foto:mm/ist) |
"Tepat sasaran dalam arti yang banyak, tidak hanya persoalan dikurangi DBH itu atau tidak," kata Ketua DPD I Aspek-PIR Sumut, Syarifuddin Sirait, didampingi sejumlah pengurus Aspek-PIR Sumut seperti Zakaria Rambe SH dan Salman Sirait SH, Minggu (24/9/2023).
Kata dia, tepat sasaran yang dimaksud termasuk juga adalah bahwa dana itu memang harus dipergunakan untuk kepentingan petani sawit.
Zakaria Rambe menambahkan, jangan sampai nanti DBH sawit itu justru dinikmati oleh berbagai pihak yang sebenarnya tudak berhak menikmatinya.
"Misalnya dengan alasan menggelar pelatihan untuk para birokrat yang di lakukan di sejumlah hotel, dan kemudian yang dananya diambil dari DBH sawit," kata Zakaria Rambe.
Salman Sirait SH menambahkan, di dalam peraturan menteri keuangan (PMK) soal DBH sawit jelas dituliskan kalau penggunaan DBH sawit tidak boleh serampangan, harus sesuai dengan kebutuhan petani sawit yang berkelanjutan.
"Kalau memang diperlukan, maka penyaluran DBH sawit itu dilakukan dengan menggunakan metode by name by adrress, atau berdasarkan nama dan alamat si penerima yang jelas," kata dia.
Salman Sirait tegaskan ini perlu dilakukan guna mengetahui apakah penerima manfaat dari DBH sawit tersebut adalah petani sawit atau tidak.
Kata dia, metode ini perlu dipakai guna ada standarisasi penggunaan dana unruk petani sawit di Indonesia dan Sumateta Utara. Apalagi ia mendengar kalau DBH sawit akan dikucurkan setiap tahun. Tentu saja hal ini membutuhkan kehati-hatian tanpa berniat memmperlambat.
Syarifuddin Sirait menambahkan, Aspek-PIR Sumut siap berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov), dan Pemerintah Kabupaten/Kota se Sumut untuk memastikan penyaluran dan penggunaan dana ini tepat sasaran.dan berguna
"Kami punya belasan cabang, dan masing-masing cabang diisi oleh petani-petani sawit yang aktif. Kami juga terdaftar sebagai Tim Mitra PSR yang di kuatkan oleh Pergub Sumut. Intinya kami paham betul apa masalah dan yang di inginkan petani sawit" tegas Syarifuddin Sirait. (zek)