Sekda Langkat Amril Buka Rakor Implementasi Integrasi Layanan Primer

Sebarkan:
Sekda Langkat Amril. (foto/ist)
LANGKAT (MM) - Dalam rangka penerapan integrasi layanan primer, Pemerintah Kabupaten Langkat menggelar Rapat Koordinasi Implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP) di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat. 

Pj Bupati Langkat H.M.Faisal Hasrimy diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Amril, mengatakan, pemerintah daerah siap mendukung agenda transformasi sistem kesehatan. Dimana transformasi ini merupakan upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Rakor ILP dihadirilima lokus Kecamatan yang menjadi titik awal yaitu Salapian, Stabat, Hinai, Besitang, Selesai, dan Pangkalan Susu dengan menghadirkan Camat, Kepala Desa/Lurah dan Kepala Puskesmas dengan menghadirkan pemateri Usaid Momentum Sumut Syafrimed Aziz.

Pj Bupati Faisal Hasrimy dalam amanatnya yang disampaikan Sekda Amri mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mulai mengintegrasikan dan merevitalisasikan pelayanan kesehatan primer. Dimana integrasi tersebut akan melihat mulai dari pelayanan puskesmas hingga ke tingkat desa.

Hal tersebut bertujuan menyamakan kebijakan integrasi pelayanan primer yang berfokus pada pemenuhan layanan kesehatan sesuai siklus hidup dalam mendukung agenda transformasi sistem kesehatan.

Sambung Amril, Pemkab Langkat telah mengikuti rakor terkait implementasi integrasi layanan primer untuk seluruh republik Indonesia di Jakarta. “Pemda diminta menyampaikan agar hal yang dibutuhkan daerah terkait pelayanan kesehatan bisa segera terpenuhi,” kata Amril.

Di kesempatan tersebut, Sekda Langkat tersebut menyampaikan update perkembangan penimbangan dan pengukuran stunting di Kabupaten Langkat.

“Sampai hari ini data yang sudah masuk sekitar 98,46%, dimana 88.000 lebih balita yang sudah melakukan penimbangan dan pengukuran. Dari hasil tersebut ada 334 balita yang terindikasi stunting,” ujarnya.

Ada kesenjangan yang cukup tinggi antara SKI yang dirilis 2023 angka stunting Kabupaten Langkat sekitar 16%, namun setelah melakukan penimbangan yang terindikasi hanya 0,39%. 

Amril mengajak untuk harus pertahankan persentase ini, karena hasil ini real menggunakan alat standar yang diinstruksikan oleh pusat. (tan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com