Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Toba. (foto/ist) |
Dimana sebelumnya Sekdis Disdikpora Toba, Sandi Sibuea jika Siswa tingkat SMP yang masuk SMA unggulan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
"Memang tahun lalu 2023 masuk SMA unggulan sebanyak 58 orang Siswa sementara tahun ini 49 saja, jadi untuk itu kita mengalami penurunan apabila dikurangkan sampai 9 orang. Dikatakan mundur ya demikianlah," ujar Sandi.
Atas pernyataan tersebut warga Toba memberikan kritikan pencapaian prestasi Dinas Pendidikan setempat, mendapat sorotan dan kritikan dari masyarakat.
Dikatakan Aldi Sirait, Kamis (4/7/2024) salah seorang warga Toba, pencapaian Dinas Pendidikan mengalami kemunduran, dimana lulusan SMP untuk masuk ke SMA unggulan drastis berkurang dari tahun sebelumnya, sehingga pantas mendapat evaluasi dari Bupati Toba.
Alih - alih meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Toba yang diselenggarakan Disdikpora dengan menggelontorkan anggaran ratusan juta dalam pelatihan bagi siswa SMP untuk persiapan masuk sekolah unggul SMA DEL dan SMA Tunas Bangsa, Soposurung malah menghasilkan hal sebaliknya.
"Jika tidak salah di tahun 2023 siswa SMP yang berhasil masuk ke SMA unggul Tunas Bangsa sebanyak 36 Siswa dan untuk SMA unggul DEL sebanyak 22 Siswa sedangkan tahun 2024 yang masuk SMA Tunas Bangsa sekitar 24 dan untuk SMA DEL 25 Siswa," ujar Aldi
"Jadi jika di globalkan siswa SMP di Toba masuk ke SMA unggulan minus dari tahun sebelumnya. Persentase masuk ke SMA unggul tahun 2024 tidak sampai sepuluh persen dari yang mendaftar sekitar 621, dengan menghitung 49 dibagi 621 dikali 100 sama dengan, 7, 89 persen saja tingkat kelulusan, padahal sudah menggelontorkan anggaran ratusan juta" urainya.
Warga Toba berharap pelajar tingkat SMP dapat lebih banyak lagi masuk ke SMA unggulan yang ada di Kabupaten Toba seperti SMA DEL dan SMA Tunas Bangsa juga meminta keseriusan Disdikpora untuk bekerja keras membentuk anak didik yang mumpuni dalam berprestasi.
Sudah seharusnya dua SMA yang berada di Kabupaten Toba lebih banyak diisi oleh pelajar Toba bukan malah pelajar dari luar Kabupaten Toba. (Acon)