SEMARAK pesta buah yang digelar di Niko-Niko, Desa Muara Mais, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menjadi sarana promosi kembali jajanan khas Madina dulu.
Berbagai stand memiliki berbagai khas buah ataupun makanan salah satunya, stand Kelurahan Laru Lombang memiliki dua sajian unik berbahan dasar buah, yaitu rabar rindang dan kinca durian.
Rabar rindang sejenis rujak yang terbuat dari nangka dan nanas yang ditumbuk bersama cabai, gula merah, dan asam jawa, menciptakan perpaduan rasa manis, asam, dan pedas yang menggugah selera.
Hendri Lurah Laru Lombang, rabar rindang adalah hidangan tradisional yang semakin langka. "Banyak yang penasaran dengan rasa uniknya. Kami bangga bisa memperkenalkan kuliner ini ke lebih banyak orang," ujarnya.
Hendri juga mengatakan bahwa stand Laru Lombang juga menyediakan makanan khas bagi penggemar durian, kinca durian menjadi sajian wajib di festival ini.
"Kinca durian terbuat dari daging durian matang yang dimasak dengan santan dan gula merah, kemudian disajikan dengan ketan kukus, hidangan ini menawarkan rasa manis, legit, dan aroma khas durian yang begitu menggoda," Tambah Hendri.
Selain kuliner unik, festival ini juga menghadirkan buah-buahan unggulan dari Pastap Julu, termasuk durian loka yang terkenal dengan dagingnya yang tebal dan rasanya yang legit.
Adapun beragam camilan khas juga menjadi favorit pengunjung seperti, keripik pisang coklat, keripik ubi pedas, agar-agar rasa ubi, labu, dan durian.
Menurut Hendri, festival ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Madina ke pasar yang lebih luas. "Semoga ke depannya, acara seperti ini bisa terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat," harapnya.
Semarak Pesta Buah Madina 2025 bukan sekadar festival biasa. Selain memanjakan lidah, acara ini juga menjadi momentum untuk memperkenalkan warisan kuliner lokal, mendukung petani dan UMKM, serta menjaga budaya khas Madina.(fadli)