![]() |
Bupati Toba Effendi SP Napitupulu berfoto bersama usai peringatan Hardiknas 2025 di Lapangan Porsea. (foto/ist) |
Dalam amanat Menteri Pendidikan Nasional yang dibacakan Bupati Effendi, ditegaskan bahwa Hardiknas bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk meneguhkan komitmen bersama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan yang merata, berkualitas, dan berkeadilan.
"Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan bermutu tanpa diskriminasi apa pun, baik dari segi agama, ekonomi, suku, hingga tempat tinggal," kata Bupati Effendi dalam pidatonya.
Bupati juga menekankan bahwa pendidikan merupakan hak asasi dan hak sipil, serta menjadi sarana penting untuk membentuk karakter, akhlak mulia, dan kemajuan peradaban bangsa. Di sisi lain, pendidikan juga berperan sebagai alat mobilitas sosial dan pengangkat harkat martabat rakyat.
Sebagai bagian dari prioritas nasional, Presiden Prabowo Subianto telah menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai fokus utama melalui Asta Cita keempat. Program ini mencakup peningkatan fasilitas pendidikan, digitalisasi pembelajaran, serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru.
Sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menjalankan berbagai langkah strategis, seperti: Penerapan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), Pengenalan Tes Kemampuan Akademik (TKA), Pembelajaran Coding dan Kecerdasan Buatan (AI)
Program Penguatan Karakter Siswa, seperti Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria. “Guru bukan hanya fasilitator, tetapi juga pembimbing, konselor, dan orang tua kedua bagi murid. Kita butuh partisipasi seluruh pihak: pemerintah, masyarakat, orang tua, dunia usaha, hingga media,” ujar Bupati Effendi.
Ia menutup amanatnya dengan ajakan untuk bergotong royong dalam mendukung pendidikan sebagai layanan publik yang dapat mengantarkan anak-anak Indonesia menjadi generasi unggul dan tangguh.(paber simanjuntak)