Bupati Asahan Teken MoU Program Makan Bergizi Gratis, Komitmen Dukung Indonesia Emas 2045

Sebarkan:
Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar. (foto/ist)
MEDAN (MM) – Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) terkait sinergi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penandatanganan dilakukan di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Rabu (18/6/2025), bersama Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution.

Bupati Taufik menyampaikan, Program MBG merupakan bagian dari misi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM). Program ini diharapkan mampu mengatasi masalah gizi buruk dan stunting, serta mendorong kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Asahan.

“Dengan program ini, kita ingin melahirkan anak-anak yang sehat dan berkualitas. Ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Taufik didampingi jajaran Pemkab Asahan.

Pemkab Asahan, lanjutnya, berkomitmen mendukung penuh implementasi MBG, baik dalam pengadaan lahan untuk pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun pelibatan masyarakat lokal.

Sementara itu, Gubernur Sumut Bobby Nasution menyampaikan bahwa program MBG akan menyasar pendirian 1.762 unit SPPG di seluruh Sumatera Utara. Saat ini, baru 65 unit yang beroperasi, sementara 455 lainnya masih dalam tahap pengusulan.

“Seluruh kabupaten/kota didorong mempercepat pengadaan lahan sekitar 800 m² untuk tiap SPPG. Ini bisa jadi peluang kerja sama dengan yayasan dan BUMD, bahkan membuka ruang ekonomi baru bagi masyarakat,” jelas Bobby.

Bobby juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Pusat melalui BGN yang telah menganggarkan dana program MBG antara Rp7 miliar hingga Rp10 miliar per SPPG per tahun, dengan estimasi total mencapai Rp17,6 triliun di Sumut. “Program ini tidak hanya berdampak pada anak-anak, tapi juga masyarakat luas. Mari kita sukseskan bersama,” ajaknya.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan jumlah target SPPG di Sumut termasuk tinggi. Namun, pihaknya optimistis target pendirian 1.762 SPPG dapat tercapai pada akhir 2025. “Anggarannya pun besar karena jumlahnya signifikan. Diperkirakan akan ada 1.200 hingga 1.700 unit yang terealisasi,” sebut Dadan.

Ia menambahkan, dua skema pelibatan mitra akan diterapkan, yakni sebagai penyelenggara SPPG dan sebagai pemasok bahan baku, termasuk pedagang kecil lokal. “Ini peluang ekonomi yang inklusif. Tidak hanya untuk dunia pendidikan dan kesehatan, tapi juga UMKM,” tutupnya.(rahmadika)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com