![]() |
Wali Kota Rico Waas meninjau langsung pelaksanaan Job Fair Disnaker Medan di Kampus UNPRI (foto/ist) |
Kegiatan yang berlangsung di hall Unpri tersebut disambut antusias oleh masyarakat. Hanya satu jam setelah dibuka, ribuan pencari kerja telah memadati lokasi.
“Sebanyak 56 perusahaan menyediakan 2.149 lowongan kerja dengan 203 jenis jabatan. Baru sejam dibuka, sudah lebih dari seribu pencari kerja hadir,” ujar Rico di sela peninjauan.
Berdasarkan data panitia, dari total 2.149 lowongan, sebanyak 928 diperuntukkan bagi laki-laki dan 1.221 untuk perempuan.
Rico menilai, antusiasme masyarakat mencerminkan masih tingginya kebutuhan akan pekerjaan. Para pelamar datang dari berbagai latar belakang pendidikan, mulai dari tamatan SMA hingga SMK, dengan jenis lowongan yang beragam.
“Menariknya, ada perusahaan yang membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas. Ini patut diapresiasi. Semoga banyak yang langsung diterima kerja hari ini,” tuturnya.
Wali Kota juga berpesan agar para pencari kerja terus bersemangat dan mampu membuktikan diri sebagai pribadi yang layak, memiliki keterampilan, kemampuan kerja sama, komunikasi yang baik, serta komitmen dan integritas.
Didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan Medan, Ilyan Chandra Simbolon, Rico menyampaikan bahwa job fair merupakan salah satu upaya pemerintah membuka akses kerja sektor formal bagi warga. Selain itu, ia menekankan pentingnya menarik investor agar semakin banyak lapangan pekerjaan tercipta.
“Kita harus memastikan bahwa berinvestasi di Medan itu aman, nyaman, dan proses perizinannya cepat serta mudah,” tambahnya.
Rico juga menekankan pentingnya peningkatan keterampilan (skill). Untuk itu, Pemko Medan bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) untuk menyelenggarakan berbagai pelatihan kerja.
Dalam kunjungannya, Rico sempat berdialog dengan Ummu Aina Lubis (24), seorang penyandang disabilitas tuna daksa sejak lahir. Ia datang melamar pekerjaan setelah mengetahui informasi job fair dari media sosial Dinas Ketenagakerjaan Medan.
“Saya melamar sebagai kasir di Alfamidi,” ujar Ummu penuh percaya diri.
Ummu sebelumnya pernah bekerja sebagai operator di perusahaan swasta melalui biro jasa. Setelah masa kontraknya berakhir, ia kembali mencari pekerjaan. “Semoga saya diterima. Semoga peluang untuk disabilitas semakin banyak,” harapnya.
Dalam job fair ini, terdapat dua perusahaan yang membuka lowongan khusus untuk penyandang disabilitas, yakni Alfamidi dan Alfamart. Masing-masing menyediakan lima posisi di toko dan gudang.
Rizki Kartika, staf rekrutmen Alfamidi, menyampaikan bahwa perusahaan wajib menerima penyandang disabilitas sebesar satu persen dari total karyawan. “Kebutuhan ini terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah karyawan,” jelasnya.
Job fair ini diharapkan menjadi jembatan antara pencari kerja dan penyedia kerja, serta memperkuat upaya inklusivitas di dunia kerja. (tan)