Kolaborasi Bobby, Berkah-kah?

Sebarkan:
Choking Susilo Sakeh. (foto/ist)
“KOLABORASI Berkah”, begitulah tagline Bobby Nasution. Baik saat dia menjadi Walikota Medan sepanjang tahun 2020-2024, juga kini saat menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara. Dulu : “Kolaborasi Medan Berkah”, dan kini : “Kolaborasi Sumut Berkah”.

Artinya, kolaborasi versi Bobby Nasution itu sudah berjalan sekitar lima tahun. Lantas, berkah-kah kolaborasi Bobby Nasution tersebut? Aku sama sekali tak pernah yakin, kalau kolaborasi Bobby Nasution tersebut membawa berkah! 

Dalam sebuah diskusi dengan adik-adik dari Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Sumut awal bulan lalu dengan bahasan prihal kasus operasi tangkap tangan (OTT) Kadis PUPR Sumut Topan Ginting, aku nyatakan ketakyakinanku bahwa kolaborasi versi Bobby Nasution itu berkah dan/atau membawa berkah. Baik itu kolaborasi saat ini di Sumut, maupun kolaborasi di Medan sebelumnya. Lho, kok?

Dalam kasus tangkap tangan KPK (Komisi Pemberatasan Korupsi) yang melibatkan Topan Ginting sebagai tersangka berkaitan proyek infrastruktur jalan senilai Rp 231,8 miliar di Tabagsel misalnya, ternyata proyek tersebut tidak diketahui dan belum pernah dibahas di DPRD Sumut. (“DPRD Sumut tidak pernah tahu Proyek Rp 231 M di Tabagsel”, waspada.id., 2 Juli 2025). Artinya, proyek infrastruktur tersebut hanya dirancang dan diputuskan sendiri oleh Bobby Nasution sebagai Gubernur Sumut. Sama sekali tanpa melibatkan lembaga DPRD Sumut. 

Maka, kata ‘kolaborasi’ pada kalimat ‘Kolaborasi Sumut Berkah’ dalam konteks proyek infrastruktur jalan di Tabagsel senilai Rp 231,8 miliar tersebut, kusimpulkan adalah manipulatif dan tipu-tipu. Lantas, yakinkah ada berkah dan keberkahan dari  sesuatu pekerjaan yang manipulatif dan tipu-tipu? Baru empat bulan usia Kolaborasi Sumut Berkah, telah mengakibatkan Topan Ginting, anak emas-nya Bobby Nasution di Pemko Medan dan Pemprov Sumut, kini menjadi tersangka di KPK. 

Aikh, aku tak pernah yakin dengan “Kolaborasi Berkah”!

*

Saat Bobby Nasution selama sekitar empat tahun memimpin Kota Medan, aku berkali-kali menulis bahwa “Koloborasi Medan Berkah” tak lebih tak kurang cumalah “kolaborasi syor sendiri”. Kolaborasi yang bermakna sebagai “Kerjasama” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI), tak bermakna sebagaimana mestinya bagi para warga Kota Medan. 

Dalam mengelola Kota Medan, terkhusus pembangunan banyak proyek misalnya, Bobby Nasution tak pernah mau mendengar sedikitpun kritik, saran dan masukan dari berbagai elemen masyarakat tentang proyek-proyek tersebut. Bobby melakukan apa maunya sendiri. Statusnya sebagai menantu presiden, terkesan membebaskannya dari berbagai pengawasan yang semestinya.

Berlanjut hingga kini. Meski status Bobby Nasution telah berganti, dari ‘menantu presiden’ kini menjadi ‘menantu mantan presiden’, tapi tetap saja berbagai proyek di Medan tak pernah terdengar diperiksa oleh aparat penegak hukum. 

Meski demikian, ketidakberkahan berbagai proyek Bobby Nasution di Medan mulai terlihat. Proyek Revitalisasi Lapangan Merdeka yang sudah diresmikan dan menghabiskan duit rakyat sebanyak Rp 597 miliar itu, hingga kini masih berantakan terutama di bagian Basement. Bahkan toilet, sesuatu hal yang sepele namun penting di ruang publik, pun nyaris terabaikan. 

Ketidakberkahan itu pun terlihat pada Proyek Revitalisasi Stadion Teladan Medan. Proyek yang menghabiskan duit rakyat sebesar Rp 545 miliar itu, pun entah kapan bisa selesai. Yang ramai terdengar adalah berbagai masalah demi masalah. Akibatnya, Bobby Nasution pun terpaksa memamerkan Stadion Utama Sumut di Desa Sena, yang seakan-akan terbangunnya stadion itu karena prestasinya.

Bahwa berharap Bobby Nasution akan berurusan dengan masalah hukum, itu cumalah sebatas harapan belaka. Mungkin itu akan bisa terjadi, jika Prabowo-Gibran telah lengser dan/atau dilengserkan. Tapi, yakinlah, ketidakberkahan berbagai proyek Bobby Nasution yang dibangun dengan semangat “kolaborasi manipulatif, tipu-tipu dan syor sendiri” tersebut,  akan terus bermunculan memperlihatkan dirinya ke hadapan publik.

Mangkanya…

---------------------------------------

*Penulis adalah Jurnalis Utama, warga Sumatera Utara.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com