![]() |
Prabowo Subianto menegaskan tidak akan mundur dari posisinya sebagai Presiden. Hal ini merespons aksi-aksi anarkis yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. (Foto/ist) |
“Demi Allah saya tidak akan mundur setapak pun. Saya yakin rakyat bersama saya,” kata Prabowo saat memberikan keterangan pers usai menjenguk korban aksi demo di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025) sore.
Presiden menyampaikan keprihatinannya atas puluhan korban luka dalam peristiwa tersebut, baik dari unsur kepolisian maupun masyarakat.
Hingga saat ini masih terdapat 17 orang yang dirawat, terdiri atas 14 anggota Polri dan tiga warga sipil, salah satunya seorang perempuan yang mengalami patah tulang setelah motornya dirampas perusuh.
Prabowo menegaskan, hak menyampaikan pendapat dijamin undang-undang, tetapi harus dilakukan secara damai dan sesuai aturan. "Kalau demonstran murni, yang baik ,justru oleh aparat harus dilindungi," tegasnya.
Namun, Prabowo menilai sejumlah aksi belakangan ini telah disusupi perusuh yang berniat merusak dan membakar fasilitas publik, termasuk gedung DPR dan DPRD.
“Niatnya bukan menyampaikan pendapat, niatnya adalah bikin rusuh, mengganggu kehidupan rakyat, menghancurkan upaya pembangunan nasional,” tegasnya.
Kepala Negara memastikan pemerintah akan bertindak tegas dan mengusut tuntas pihak-pihak yang bertanggung jawab. “Saya tidak ragu-ragu membela rakyat. Saya akan hadapi mafia-mafia, sekuat apapun saya hadapi atas nama rakyat,” kataya.
Naik Pangkat
Dalam kunjungannya ke RS Polri, Prabowo didampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Ia mengaku merasa terpanggil untuk melihat langsung kondisi aparat yang cedera dalam menjaga keamanan negara. “Hari ini saya merasa terpanggil, harus nengok petugas-petugas kita, prajurit-prajurit kepolisian yang cedera,” ucapnya.
Prabowo menjelaskan, total korban luka akibat kericuhan aksi massa pekan lalu mencapai lebih dari 40 orang. Sebagian besar sudah pulang, sementara 17 orang masih dirawat.
Beberapa korban mengalami luka serius, mulai dari operasi kepala, tangan putus yang berhasil disambung kembali, hingga kerusakan ginjal akibat diinjak perusuh.
“Ada yang paling parah, ginjalnya diinjak-injak sampai rusak. Beliau sekarang harus cuci darah. Kalau perlu, kita cari transplantasi,” ungkap Presiden.
Ia juga menceritakan ada polisi yang terkena ledakan petasan hingga leher dan pahanya terbakar. “Bayangkan kalau laki-laki, terbakar alat vitalnya,” kata Prabowo.
Sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian aparat, Presiden memerintahkan agar seluruh anggota kepolisian yang menjadi korban luka dinaikkan pangkat secara luar biasa. Langkah ini merupakan wujud apresiasi negara kepada aparat yang telah berjuang menjaga keamanan dan melindungi masyarakat.(mm/erakini)