![]() |
| Nuraa Women’s Institute saat menggelar Konferensi Internasional tentang Sustainable Development Goals. (Dok. Istimewa) |
Kegiatan yang digelar untuk kedua kalinya ini membahas peran strategis perempuan dalam sektor UMKM sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang inklusif.
Presiden Nuraa Women’s Institute, Dr. Nurhayati Ali Assegaf, mengatakan konferensi tersebut menjadi ruang kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat kontribusi perempuan pelaku UMKM terhadap perekonomian nasional.
“Perempuan bukan hanya pelaku usaha kecil, tetapi juga agen perubahan yang menciptakan inovasi dan lapangan kerja. Pemberdayaan UMKM perempuan berarti mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” ujar Nurhayati kepada media, Senin (13/10/2025).
Konferensi ini mengangkat tiga topik utama, yakni praktik bisnis berkelanjutan dan akses keuangan bagi perempuan pengusaha, inovasi dan teknologi untuk perempuan pelaku usaha, serta pengembangan kebijakan dan regulasi yang mendukung perempuan dalam dunia usaha.
Kegiatan tersebut menghadirkan berbagai pembicara dari dalam dan luar negeri, serta diikuti oleh pelaku UMKM, pembuat kebijakan, akademisi, perbankan, mahasiswa, dan tokoh masyarakat.
Jakarta dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena dinilai strategis sebagai pusat pertukaran ide dan kolaborasi antarnegara. Nurhayati berharap konferensi ini dapat menjadi wadah dialog produktif sekaligus memperkuat jejaring perempuan penggerak UMKM di tingkat global.
“Partisipasi publik adalah kunci. Konferensi ini dirancang sebagai forum inklusif bagi siapa pun yang peduli terhadap masa depan ekonomi dan pencapaian SDGs,” tambahnya.
Dari hasil pembahasan, konferensi menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, antara lain:
- Pemerintah diminta menyediakan kerangka kebijakan yang lebih inklusif untuk mendukung pertumbuhan UMKM perempuan.
- Sektor swasta didorong aktif dalam program kemitraan, pendampingan, dan peningkatan kapasitas bagi pelaku UMKM perempuan.
- Akses pasar dan peluang pengadaan bagi UMKM perempuan perlu diperluas melalui kerja sama lintas sektor.
- Selain itu, lembaga internasional dan organisasi masyarakat diharapkan terus melaksanakan pelatihan dan program pemberdayaan bagi perempuan pengusaha.
Nurhayati menegaskan, Konferensi Internasional NWI menjadi momentum memperkuat sinergi menuju tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia.(Muhammad Fadhli)


