![]() |
Sunarji Harahap, M.M. |
Pencapaian ini semakin mendekatkan BSI pada salah satu ambisi besarnya, yaitu menjadi Top 10 Global Islamic Bank. Sebagai gambaran, pada akhir 2022 market cap BSI baru mencapai Rp59,51 triliun. Adapun pada Desember 2023 naik menjadi Rp80,26 triliun, Dengan usia tiga tahun sebenarnya masih belum apa-apa, ibarat manusia masih anak kecil, tapi optimis bisa tegak berdiri dan kedepan optimis bisa masuk 10 besar secara internasional.
Kabar gembira ini menjadi kado bagi perseroan yang berusia 3 tahun pada 1 Februari 2024. Pencapaian kapitalisasi pasar tersebut terjadi pada penutupan perdagangan bursa diakhir januari 2024, sejalan dengan pergerakan pasar di mana IHSG ditutup positif ke level 7.192,22 atau terapresiasi 0,49%, dimana pada akhir 2022 market cap BSI baru mencapai Rp 59,51 triliun. Adapun pada Desember 2023 naik menjadi Rp 80,26 triliun.
Pergerakan saham menunjukkan tren positif sejak penghujung November 2023 sejalan juga dengan tren IHSG yang menghijau. Pada rentang November 2023 hingga Januari 2024 harga terendah saham berada di level Rp 1.455 dan harga tertinggi di level Rp 2.180. Kenaikan harga saham tersebut seiring makin kuatnya kinerja perseroan secara fundamental. Di sisi lain, kinerja tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya kepercayaan investor.
Pada akhir 2023 jumlah investor institusi di BSI naik menjadi sekitar 70% dibanding sekitar 60% pada akhir 2022. BSI tidak hanya menarik bagi investor domestik tapi juga asing. Di sisi kinerja keuangannya, BSI pun mencatatkan pencapaian yang positif. Di mana total aset BSI sepanjang 2023 mencapai Rp 353,63 triliun atau tumbuh 15,7% (yoy). Dari sisi profitabilitas, berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 5,7 triliun di akhir Desember 2023, melesat 33,8% (yoy).
Bank Syariah Indonesia mengungkapkan basis nasabah perusahaan telah meningkat pesat sejak resmi melakukan penggabungan unit usaha (merger) tiga tahun lalu. Terkait jangkauan layanan, BSI saat ini hadir di hampir di seluruh penjuru Indonesia. Jumlah jaringan yang dimiliki BSI mencapai 1000 kantor cabang
Hingga akhir Desember 2023, jumlah nasabah BSI tercatat mencapai 19,65 juta dengan pertumbuhan 10,53% secara tahunan (yoy). Angka ini tersebut menempatkan BSI menjadi bank dengan basis nasabah terbesar kelima di Indonesia.
Tentunya masih terdapat tantangan yang perlu dihadapi terkait penetrasi produk keuangan kepada para nasabah yang kedepannya diharapkan dapat memberikan peluang pertumbuhan yang lebih luas kepada BSI. BSI diharapkan bisa bersinergi dengan para agen Smart dalam membangun layanan perbankan bagi masyarakat sampai ke pelosok desa. Akselerasi digital menjadi kunci kami untuk terus bergerak mengikuti perubahan perilaku nasabah yang serba dinamis, cepat dan aman. BSI terus menumbuhkan kinerja positif ini ke depan, sehinga bisa menjadi tokoh utama dalam pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air.
Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan retail, BSI terus berinovasi dengan terus mengembangkan BSI Mobile yang bertujuan memberikan layanan digital kepada nasabah. Bank Syariah Indonesia harus terus berinovasi untuk menciptakan produk dan layanan yang mengedepankan uniqueness dari prinsip syariah dan kebutuhan nyata dari masyarakat.
Untuk itu, diperlukan pembentukan semacam working group yang beranggotakan praktisi perbankan syariah untuk berdiskusi bersama-sama mengenai inovasi produk yang dikembangkan. Kelangsungan program sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Hal ini sangat diperlukan untuk menggugah ketertarikan dan minat masyarakat untuk memanfaatkan produk dan layanan perbankan syariah. Penulis berharap perbankan syariah harus terus berinovasi dengan era generasi z saat ini.
Perbankan syariah yang semakin hari perkembangannya semakin kuat dan stabil dan semakin dikenal oleh masyarakat. Bukan hanya untuk kalangan umat Islam saja, melainkan juga kalangan non muslim. Sehingga bisa kita prediksi peluang perbankan syariah kedepannya bisa terbilang amat besar. Peluang yang besar dan terbuka lebar bagi perbankan syariah di Indonesia, merupakan sesuatu yang benar-benar harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Pada usianya yang masih relatif muda, kehadiran perbankan syariah di Indonesia sungguh memberikan segudang harapan bagi umat, akan terciptanya kehidupan perekonomian nasional yang berkah, sehingga dapat disimpulkan bahwa perkembangan perekonomian perbankan syariah dimasa depan mempunyai peluang yang sangat besar dan mampu membantu kestabilan perekonomian negara.
Meskipun dengan banyaknya tantangan yang ada perbankan syariah akan tetap terus berkiprah, akan tiba saatnya, dimana masa depan bank syariah menjadi 'primadona' yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional bahkan internasional. Pemeluk agama Islam terus meningkat. Populasi muslim dunia pada hari ini diperkirakan mencapai 2,02 miliar orang atau 25 persen dari total penduduk dunia.
Menurut data Global Muslim Population yang dipublikasikan dalam laman Times Prayer, jumlah pemeluk Islam per februrari 2024 mencapai 2.022.131.798 orang dari 8.088.527.193 jiwa total populasi dunia.
Persebaran umat Islam terdapat di setiap wilayah di dunia. Kawasan Asia-Pasifik menjadi rumah terbesar bagi para muslim. Populasi muslim terbesar di wilayah tersebut terdapat di Indonesia, Pakistan, India, dan Bangladesh. Selain Asia-Pasifik, pemeluk Islam juga tersebar secara signifikan di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, serta di Afrika Sub-Sahara. Komunitas muslim juga berkembang di wilayah Eropa dan Amerika khususnya di daerah perkotaan.
Indonesia: 242.623.809 muslim dari total populasi 278.877.941 jiwa, jumlah ini setara dengan 87 % dari total penduduk Indonesia. Jumlah yang sangat besar ini harus dimanfaatkan dengan sangat jeli, terlebih ketika kita dapat dengan mudah mengakses teknologi smartphone sebagai dampak kemajuan teknologi digital, dan BSI harus tampil dan terus mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem dalam negeri, mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan dan industri manufaktur lainnya.
Pencapaian tahun ini membuktikan strategic response BSI yang tepat untuk meraih pertumbuhan bisnis yang sehat, penghimpunan dana masyarakat, menjaga sustainability pertumbuhan yang fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah, serta menjaga kualitas aset. Upaya memberikan kinerja positif untuk seluruh pemangku kepentingan, serta menjadi mitra perbankan syariah yang handal, tangguh dan unik, sehingga mampu bersaing di dalam negeri dan global.
Perbankan syariah butuh faktor pendorong untuk meningkatkan kinerja perbankan. Terdapat beberapa faktor yang secara signifikan menjadi pendorong peningkatan kinerja industri perbankan syariah, baik dalam kegiatan penghimpunan dana maupun penyaluran pembiayaan.
Pertama, ekspansi jaringan kantor perbankan syariah mengingat kedekatan kantor dan kemudahan akses menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pilihan nasabah dalam membuka rekening di bank syariah. Kedua, gencarnya program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai produk dan layanan perbankan syariah semakin meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat.
Ketiga, upaya peningkatan kualitas layanan (service excellent) perbankan syariah agar dapat disejajarkan dengan layanan perbankan konvensional. Salah satunya adalah pemanfaatan akses teknologi informasi, seperti layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), mobile banking maupun internet banking.
Bank Indonesia mendorong bank konvensional yang menjadi induk bank syariah agar mendorong pengembangan jaringan teknologi informasi bagi BUS dan UUS yang menjadi anak usahanya.
Faktor keempat adalah penegasan beberapa produk perundangan yang memberikan kepastian hukum dan meningkatkan aktivitas pasar keuangan syariah. Keempat, Keuangan syariah, termasuk fintech syariah, sendiri sudah mendapatkan momentumnya.
Pesatnya perkembangan perbankan syariah tidak terlepas dari moralitas dan nilai-nilai agama Islam yang melekat pada industri perbankan syariah itu sendiri. Kesuksesan perbankan syariah harus terus diperjuangkan seluruh stakeholder perbankan syariah.
Perbankan syariah Indonesia sampai saat ini masih terus menunjukkan pertumbuhan sangat positif, meskipun masih terdapat beberapa isu strategis serta tantangan yang masih perlu. Roadmap pengembangan perbankan syariah Indonesia 2020 – 2025 disusun dengan membawa visi mewujudkan perbankan syariah yang resilient, berdaya saing tinggi secara global, dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan pembangunan sosial.
Arah pengembangan perbankan syariah ini telah disusun selaras dengan beberapa arah kebijakan, baik kebijakan eksternal yang bersifat nasional seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2019-2024, maupun kebijakan internal OJK yaitu Masterplan Sektor Jasa Keuangan Indonesia dan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia (RP2I).
Pesatnya perkembangan perbankan syariah tidak terlepas dari moralitas dan nilai-nilai agama Islam yang melekat pada industri perbankan syariah itu sendiri. Kesuksesan perbankan syariah harus terus diperjuangkan seluruh stakeholder perbankan syariah.
Perbankan syariah Indonesia sampai saat ini masih terus menunjukkan pertumbuhan sangat positif, meskipun masih terdapat beberapa isu strategis serta tantangan yang masih perlu. Roadmap pengembangan perbankan syariah Indonesia 2020 – 2025 disusun dengan membawa visi mewujudkan perbankan syariah yang resilient, berdaya saing tinggi secara global, dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan pembangunan sosial.
Arah pengembangan perbankan syariah ini telah disusun selaras dengan beberapa arah kebijakan, baik kebijakan eksternal yang bersifat nasional seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2019-2024, maupun kebijakan internal OJK yaitu Masterplan Sektor Jasa Keuangan Indonesia dan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia (RP2I).
Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia disusun sebagai katalisator akselerasi proses pengembangan perbankan syariah di Indonesia dengan membawa tiga arah pengembangan; penguatan identitas perbankan syariah; sinergi ekosistem ekonomi syariah; serta penguatan perizinan, pengaturan, dan pengawasan.
Selamat Milad BSI ke 3 Menuju Top 10 Global Islamic Bank, Jayakan Ekonomi Syariah Lewat Literasi dan Akselerasi Digitaliasi untuk perekonomian yang lebih baik.(*)
Penulis: Sunarji Harahap, M.M.
Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UIN Sumatera Utara/Guru Best Teacher SMA Unggulan Al Azhar Medan/Penulis Mendunia/Pengamat Ekonomi/Pengurus IAEI Sumut/Ketua Dewan Penasehat FOGIPSI Sumut/Ketua DPP GEMAR HIAS.