Bangga Menjadi Tuan Rumah PON

Sebarkan:
Choking Susilo Sakeh.

BANGGAKAH? Kenapa tidak!

Begini : Saat pertama kali menjadi tuan rumah PON, yakni PON ke-III tahun 1953, Sumatera Utara mendapatkan warisan  --  legacy  --  berupa Stadion Teladan, sebuah stadion sepakbola yang pada masa itu dinilai cukup mentereng.  Sampai sekian lama, Stadion Teladan menjadi kebanggaan dan ikon bagi masyarakat Sumatera Utara. Namun, seiring usianya yang kini telah mencapai 71 tahun, sangat  wajarlah jika Stadion Teladan harus dibenahi agar memenuhi standar FIFA. 

Yak, Stadion Teladan adalah salah satu dari beberapa kebanggaan Sumut ketika menjadi tuan rumah PON ke-III/1953 tersebut. Kebanggaan lainnya, konon adalah banyak fihak -– termasuk media asing  --  yang menyatakan Sumatera Utara sukses menjadi tuan rumah PON.

Nah, untuk kedua kalinya Sumatera Utara akan menjadi tuan rumah PON, yakni PON ke XXI tahun 2024, yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada 8-20 September 2024. Kali ini, Sumut menjadi tuan rumah bersama Provinsi Aceh. Lantas, legacy apa yang akan diperoleh masyarakat Sumut sebagai tuan rumah PON kali ini, yang kelak dapat menimbulkan rasa bangga masyarakat Sumatera Utara?

Begini : Dalam upaya menjadi tuan rumah yang baik, tahun 2023 Pemprov Sumatera Utara  telah menyiapkan lahan eks HGU PTPN-II seluas 300 HA, sebagai kawasan Sport Center Sumut. Lokasinya di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kab. Deliserdang, berjarak sekitar 20 Kilometer di sebelah Barat Kota Medan. Persisnya, berada di sisi jalan anteri Tanjungmorawa-Bandara Kuala Namu.

Sebagai Kawasan sport center, kelak di lokasi ini terdapat sarana dan fasilitas berbagai jenis olahraga. Selain itu, juga didisain memiliki wisma atlit, sarana bisnis seperti mall dan hotel, serta fasilitas lain sebagainya.

Untuk persiapan menjadi tuan rumah pelaksanaan PON ke-XXI/2024, saat ini sedang dibangun sebuah Stadion Utama, sebuah Stadion Madya Atletik, Martial Art Arena, dan arena motor cross. Kelak menyusul akan ada GOR Voli Indoor, arena Hockey Ourdoor, Lapangan Multifungsi, Gedung Indoor Bulutangkis, Sirkuit Multifungsi dan lainnya.[cut]

Choking Susilo Sakeh.
Bangga sebagai Tuan Rumah

Stadion Utama yang dikerjakan sejak September 2023 dan diperkirakan rampung pada akhir Juli 2024 itu, terdiri dari tiga tingkat dengan kapasitas 25.750 tempat duduk. Stadion ini menelan biaya sebesar Rp 587 miliar, yang bersumber dari APBN.

Akan halnya anggaran biaya Stadion Madya Atletik yang berdiri di areal seluas 3,9 Ha, juga bersumber dari APBN. Di Stadion Madya Atletik ini, terdapat delapan lintasan keliling, dengan panjang lintasan 400 meter, dengan kapasitas 2.800 tempat duduk untuk penonton. Sedangkan Gedung Martial Art, dibangun di areal seluas 5.499 meter dengan kapasitas penonton sekitar 2.000 orang.

Kawasan Sport Center dan beberapa bangunan fasilitas olahraga yang dibangun di Kawasan itu, akan menjadi legacy dan diwariskan pemerintah pusat kepada masyarakat Sumatera Utara. Legacy ini, mestinya kelak akan menjadi salah satu penyebab rasa bangga masyarakat Sumatera Utara menjadi tuan rumah PON ke-XXI tahun 2024.

Lantas, sebesar apakah rasa bangga masyarakat Sumatera Utara, atau sebanyak apakah masyarakat Sumatera Utara yang merasa bangga menjadi tuan rumah PON ke XXI ini? 

Eit, nanti dulu. Aku tak yakin, rasa bangga itu sepertinya akan muncul begitu saja pada masyarakat Sumatera Utara. Atau, jangan-jangan masyarakat Sumatera Utara enggan merasa bangga.

Ada banyak hal yang bisa diduga sebagai penyebab, kenapa masyarakat enggan merasa bangga menjadi tuan rumah PON. Misalnya, masalah perbedaan aspirasi politik paska Pileg dan Pilpres 2024 atau perbedaan pilihan pada Pilkada 2004, yang masih terus muncul dan belum benar-benar hilang, diduga bisa menjadi salah satu penyebab. Pun masalah  kondisi ekonomi masyarakat yang diperkirakan semakin melemah karena berbagai hal, mungkin pula ikut menjadi penyebab enggannya masyarakat Sumut bangga menjadi ruan rumah PON. Atau hal-hal lain, semisal rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Maka, tak bisa tidak, Pemprov Sumatera Utara pun punya tugas-tugas tambahan. Yakni : menumbuhkan antusiasme masyarakat menyambut penyelenggaraan PON ke-XXI, sekaligus menumbuhkan rasa bangga masyarakat menjadi tuan rumah PON. Jika tak ada upaya Pemprov Sumut untuk menumbuhkan antusisme dan rasa bangga sebagai tuan rumah, maka jangan harap antusiasme dan rasa bangsa menjadi tuan rumah PON akan muncul secara serta merta pada masyarakat Sumatera Utara.

Aku tak tau bagaimana caranya menumbuhkan antusiasme masyarakat Sumatera Utara menyambut penyelenggaraan PON ke-XXI, atau bagaimana caranya menumbuhkan rasa bangga masyarakat Sumatera Utara menjadi tuan rumah PON ke-XXI tersebut. Tapi, aku sangat percaya, Pemprov Sumatera Utara cukup punya ketrampilan untuk melakukan itu, serta ditunjang pula dengan anggaran yang memadai. Dan selebihnya, ya, terserah Pemprov Sumutlah!

Mangkanya…

--------------------------------------------

*Penulis: Choking Susilo Sakeh, Jurnalis, menetap di Medan.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com