Tradisi Unik dan Penuh Makna Sambut Bulan Suci Ramadan di Sejumlah Daerah

Sebarkan:
Bundo Kanduang Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, menggelar tradisi Malamang menyambut bulan suci Ramadhan 1446 hijriah. (foto/padang.go.id)
MEDAN - Bulan Ramadan sebentar lagi tiba, dan masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim menyambutnya dengan penuh suka cita. Berpuasa pada bulan suci Ramadan merupakan perintah agama sebagaimana ditegaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 183.

Kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan sebagaimana perintah Allah dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183, sebagai berikut: 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ   

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”

Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam tafsirnya mengatakan, sebab-sebab turunnya ayat ini yaitu: 

روى ابن جرير عن معاذ بن جبل رضي الله عنه أنه قال: إن رسول الله (ص) قدم المدينة فصام يوم عاشوراء وثلاثة أيام من كل شهر. ثم إن الله عز وجل فرض شهر رمضان، فأنزل الله تعالى ذكره يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ، حتى بلغ: وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ. فكان من شاء صام ومن شاء أفطر وأطعم مسكينا. ثم إن الله عز وجل أوجب الصيام على الصحيح المقيم وثبت الإطعام للكبير الذي لا يستطيع الصوم. فأنزل الله عز وجل: فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ 

Artinya: “Ibnu Jarir meriwayatkan dari Muadz bin Jabal ra, ia berkata: “Ketika Rasulullah Saw tiba di kota Madinah, ia puasa pada hari Asyura dan tiga hari setiap bulannya. Kemudian Allah mewajibkan puasa bulan Ramadhan dan menurunkan ayat: Yā ayyuhalladzīna āmanū kutiba ‘alaikumush-shiyāmu, hingga wa ‘alalladzīna yuthīqūnahū fidyatun tha‘āmu miskīn. Pada saat itu  orang-orang (diperbolehkan untuk memilih) berpuasa atau berbuka dan memberi makan orang miskin. Setelahnya Allah mewajibkan puasa kepada tiap orang yang sehat dan mukim dan tetap (berkewajiban) memberi makan orang miskin bagi orang tua yang tidak mampu berpuasa dengan menurunkan ayat: fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum.

Setiap umat Islam, harus menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh suka cita. Karena itu, setiap masyarakata di daerah memiliki tradisi unik yang dilakukan secara turun-temurun sebagai bentuk pelestarian budaya serta persiapan menyucikan diri sebelum memasuki bulan suci.

Dilansir dari berbagai sumber Selasa (18/2/2025), berikut tradisi menyambut Ramadan dari berbagai daerah di Indonesia:

1.Marpangir (Sumatera Utara)

Masyarakat Sumatra Utara memiliki tradisi Marpangir, yaitu mandi dengan air yang dicampur rempah dan dedaunan wangi. Ritual ini dilakukan sebagai simbol pembersihan diri sebelum menjalani ibadah Ramadan.

2.Malamang (Sumatera Barat)

Di Sumatera Barat, masyarakat menyambut Ramadan dengan Malamang, yaitu membuat lemang—makanan khas berbahan beras ketan yang dimasak dalam bambu. Selain menyiapkan hidangan berbuka, tradisi ini juga mempererat kebersamaan antarwarga.

3. Meugang (Aceh)

Masyarakat Aceh menjalankan tradisi Meugang, yaitu memasak daging sapi, kambing, atau kerbau sehari sebelum Ramadan dan menyantapnya bersama keluarga, kerabat, serta anak yatim. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-14 dan juga dilakukan saat Idulfitri dan Iduladha.

4. Nyorog (Jakarta)

Tradisi khas masyarakat Betawi ini dilakukan dengan membagikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua atau tokoh masyarakat. Selain sebagai bentuk penghormatan, tradisi ini juga mempererat silaturahmi.

5.Cucurak (Jawa Barat)

Masyarakat Sunda menyambut Ramadan dengan tradisi Cucurak, yaitu berkumpul bersama keluarga besar dan makan bersama beralas daun pisang. Selain menikmati kebersamaan, tradisi ini juga menjadi bentuk syukur atas rezeki yang telah diberikan.

6.Padusan (Yogyakarta)

Di Yogyakarta, masyarakat melakukan Padusan, yaitu mandi besar menggunakan air dari sumber mata air alami. Tradisi ini melambangkan penyucian diri agar bisa menjalani ibadah puasa dalam keadaan suci lahir dan batin.

7. Mattunu Solong (Sulawesi Barat)

Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tradisi Mattunu Solong dilakukan dengan menyalakan pelita dari buah kemiri. Lampu ini ditempel di berbagai sudut rumah sebagai simbol doa agar diberi keberkahan dan umur panjang untuk menjalani ibadah puasa.

8. Megibung (Bali)

Di Karangasem, Bali, umat Muslim memiliki tradisi Megibung, yaitu makan bersama secara melingkar dengan aturan penyajian khas. Tradisi ini melambangkan kebersamaan dan persaudaraan yang erat menjelang Ramadan.(mm/erakini)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com