Penggiat Lingkungan: Perlunya Kesiapsiagan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana

Sebarkan:
Penggiat lingkungan, Rizky (kiri) dan Maman (kanan). (foto/ist)
PADANGSIDIMPUAN (MM) - Riski Abadi Rambe selaku penggiat lingkungan ex Fasilitator daerah penguatan Kapasitas kawasan BPBD Provinsi Sumut. Ia mengajak Pemerintah kota Padangsidimpuan untuk bekerja sama dengan Pemkab Tapsel dalam upaya memberikan pendidikan kebencaanan khususnya dalam Kesiapsisiagaan kepada masyarakat dalam  menghadapi bencana banjir.

"ulunya ada di Pemkab  Tapsel dari gunung Lubuk raya maupun Sibual buali. hilirnya ada di Pemko Padangsidimpuan  salah satunya adalah DAS (Daerah Aliran Sungai) Batang Ayumi, dan Senjutnya  kembali lagi Ke Tapsel yaitu DAS Batang Angkola dan akan bertemu diujung Tapsel, Kecamatan Tantom Angkola, Dusun Pardomuan DAS Batang Gadis dari Madina, wilayah ini harus menjadi perhatian Khusus oleh Pemprov Sumut,"ujar Riski, Minggu (23/3/2025).

Dikatakannya, 2017 banjir bandang melanda  Tapsel dan Kota Padangsidimpuan. Ditahun 2025 ini terulang kembali, hal ini perlu kita lakukan kajian dan  evaluasi bersama,"  ada masalah di hulu dan  harus ada persiapan di hilir, ini harus menjadi perhatian khusus bagi kita semua stakeholder khususnya masyarakat yang bermukim di pinggiran sungai," katanya.

Riski mengajak  seluruh stake holder untuk kita bekerja  bersama -sama  melakukan Pendidikan kebencanan khususnya program Mitigasi dan Rencana Kontingensi  (Contingency Planning for Disaster) kepada masyarakat.

"Tujuannya adalah  mengenal tanda tanda bahaya bencana kepada masyarakat, Mengurangi risiko bencana, mengurangi  dampak bencana, rencana alternatif untuk menghadapi bencana, serta Mengurangi korban jiwa dan kerusakan infrastruktur akibat bencana khususnya banjir bandang yang sering melanda," katanya lagi.

Program ini harus dilaksanakan secara serius demi memperkuat  Pengetahuan mitigasi dan rencana Kontigensi kepada masyarakat Yang  khusus berada di DAS ( Daerah Aliran Sungai).

Kita harus buat Peta titik-titik Paling  Rawan dan Zona - Zona evakuasi, Pemerintah kota Padangsidimpuan harus hadir di dalamnya mengingat banyaknya pemukiman masyarakat di Pinggiran DAS.

"Kita tidak tahu kapan bencana itu akan datang lagi,dengan begitu kita siap tidak siap harus siap,  kepada  seluruh lapisan masyarakat agar bersama sama sama kita jaga Alam, "kita jaga alam "alam akan jaga kita, kita rusak alam, Bencana mendatangi kita. Untuk itu jangan buang sampah sembarangan ke sungai," pesan Riski.

Sementara itu, Maman Natawijaya, Direktur Eksekutif Yayasan Kelompok Kerja Sosial Perkotaan (KKSP) mengatakan, bencana banjir ini mengingatkan kita, pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, terutama di wilayah yang memiliki sejarah banjir. Langkah-langkah seperti sistem peringatan dini, rencana evakuasi, dan edukasi masyarakat tentang mitigasi risiko banjir sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif di masa mendatang.

"Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan bersama," ujarnya.

Lanjutnya, Konservasi lingkungan melalui penghijauan dan normalisasi sungai juga penting untuk mengurangi dampak banjir. Regulasi tata ruang yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan menjadi kunci utama dalam menciptakan kawasan yang lebih aman dan berkelanjutan dari ancaman banjir.(Bambang Ginting)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com