Diacara Rap Mangopi Bersama PWI, Kejari Paluta Siap untuk Dikritisi

Sebarkan:

Kejari Paluta dalam acara Rap Mangopi bersama PWI Paluta.(foto/ist)
PALUTA - Kepala Kejaksaan Negeri Paluta, Andri Kurniawan, SH, MH, mengatakan siap dikritik terkait kinerja korps Adhyaksa yang ia pimpin.

Perihal tersebut ia sampaikan saat menghadiri acara Rap Mangopi (Kopi Bersama) dengan PWI Paluta dan insan pers di Cafe Keluarga, Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak pada Selasa (8/2/2022).

Dalam kata sambutannya, Kajari Paluta mengutarakan untuk selalu membuka ruang kepada seluruh wartawan yang ada untuk mengoreksi atau mengkritik kinerjanya dalam bentukan karya jurnalistik.

"Jabatan yang lebih tinggi dari jabatan saya saja hingga presiden pun dikritik, kok. Tapi tolong, bedakan antara kritik dengan hinaan atau cacian," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Kajari Paluta menceritakan, semasa kecilnya ia bercita-cita menjadi seorang guru. Beranjak dewasa dan sewaktu kuliah dirinya pun sempat menjadi wartawan di kampusnya hingga pada akhirnya menjadi Jaksa.

"Sedikit banyak, saya mengetahui tentang kode etik jurnalistik rekan-rekan sekalian. Sebetulnya, menurut saya, wartawan itu adalah profesi yang sangat mulia, oleh karena itu, bekerjalah secara profesional dan bertanggungjawab," sebut Andri.

Dalam sesi tanya jawab, sejumlah wartawan menanyakan terkait aturan yang ditetapkan oleh Kajari Paluta seperti tidak diperkenankan membawa telepon seluler saat memasuki ruangan Kejari Paluta.

"Rekan wartawan yang hendak meliput ke Kejari Paluta itu tidak pernah kita larang membawa HP-nya. Tapi kalau sekedar silaturrahmi, hp ditinggalkan di loker keamanan karena itu merupakan SOP dari Kejagung," papar Andri Kurniawan.

Menjawab pertanyaan terkait dari kinerja Kejari Paluta dalam hal penggunaan Dana Desa (DD) oleh kepala desa, Andri mengatakan pihaknya selalu bekerja keras mengungkap kasus penyelewengan dana desa."Dalam waktu dekat kita akan menetapkan tersangka salah satu kepala desa," ungkapnya.

Tidak hanya itu saja, Kajari Paluta yang merupakan putra asli Yogyakarta ini juga mengungkapkan progres penyelidikan terhadap penggunaan dana peremajaan sawit rakyat (PSR).

"Karena persoalan ini melibatkan banyak pihak, perlu kerja keras dan kehati-hatian dalam mengungkap kasusnya," katanya. (yasir/mm)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com