Dalli Gifachri menjalan wisata bahari Tureloto, Nias Utara. (foto:mm/ist) |
HUTAN mangrove bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya, diantaranya meningkatkan kualitas air, udara hingga menahan abrasi. Pentingnya mangrove ini disampaikan Dalli Gifachri selepas mengunjungi destinasi wisata Tureloto, Kecamatan Lehawa, Kabupaten Nias Utara, dalam bincang-bincang bersama reporter Rasum dari medanmerdeka.com, Rabu (20/7/2022).
Dikatakan Dalli Gifachri, destinasi wisata Tureloto memiliki pesona bahari yang begitu indah. Tak heran, Tureloto menjadi magnet menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menjajal keindahan alam dan lautnya.
Namun begitu, pecinta alam ini merasa sedih. Pasalnya, hutan mangrove di pesisir Tureloto minim keberadaannya. Padahal, mangrove memiliki peranan penting untuk menjaga kestabilam alam dan lingkungan.
“Tumbuhan mangrove memiliki akar yang kokoh sehingga dapat menahan gelombang air laut dan menahan abrasi. Mangrove sebagai pelindung dan menjaga kualitas air dan udara juga, sehingga harus dilestarikan,” kata Dalli Gifachri, pemuda dari Desa Citaman Jernih, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), ini.
Oleh karena pentingnya hutan mangrove, maka hampir seluruh dunia selalu membudidayakan hutam mangrove di sepanjang pesisir pantai. “Karena itu hutan Mangrove menjadi ekosistem utama pendukung kehidupan penting di wilayah pesisir dan kelautan," pungkas Dalli.
Untuk itu, Gifachri bersama kelompok bahari Desa Tureloto, Kecamatan Lahewa, Nias Utara, akan berkolaborasi untuk mengembangkan dan menyelamatkan hutan mangrove.
Sebagai langkah awal, dia dan teman-temannya akan menginventarisir wilayah-wilayah yang harus dibenani dan ditanami mangrove agar tertata dan menarik wisatawan dimasa depan. Semoga niat Gifachri terwujud demi majunya destinasi pesisir di Indonesia, khususnya Sumatera Utara. (rasum)