![]() |
| Anggota DPRD Kota Medan Salomo TR Pardede. (foto/ist) |
Hal tersebut sebenarnya sudah dijanjikan Salomo beberapa bulan lalu namun warga hingga kemarin belum bisa menunjukkan dimana lokasi yang akan dibangun.
"Tunjukkan dimana lokasinya nanti saya bangun dengan dana dari kantong saya tapi dengan syarat lokasi harus bebas masalah. Jangan setelah dibangun nanti terjadi keributan," kata Salomo.
Pernyataan Salomo tersebut diungkapkannya menjawab keluhan warga yang mengatakan kesulitan membuang sampah karena pemerintah tidak menyediakan TPS di kelurahan maupun di lingkungan mereka. Warga kebanyakan membuang sampah ke sungai, pinggir jalan atau membakarnya.
Ketua Komisi 3 DPRD Medan itu juga meminta warga untuk memanfaatkan sampah sebagai sumber pendapatan keluarga.
"Sampah tidak selamanya menjadi musuh kita, sampah juga bisa diolah menjadi sumber pendapatan. Bisa dijadikan pupuk, bisa dikumpulkan dan kemudian dijual. Jadi jangan dibuang sembarangan apa lagi sekarang musim hujan," katanya.
Ratusan warga yang mengikuti acara tersebut terlihat sangat antusias mengikuti penjelasan dari nara sumber Indra Utama Pohan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan. Pohan mengajak warga untuk membuang sampah pada tempatnya. Mengumpulkan sampah dan memilah antara sampah organik dan an organik. Dia juga menjelaskan cara membuat pupuk kompos dari sisa-sisa potongan sayur mayur.
Dalam interaksi warga meminta kepada pihak DLH kita Medan untuk melakukan pelatihan tentang pengolahan sampah agar semua warga bisa memanfaatkan sampah rumahan menjadi sumber pendapatan.
Pada kesempatan itu, Salomo Pardede memberikan bantuan tempat sampah kepada 2 rumah ibadah yakni, GKPPD Sada Arih, Gg. Lestari yang diwakili St. Lamria Habeahan dan GPDI Sejahtera diwakili Banjarnahor dan juga gereja HKBP Simalingkar B.
Tampak hadir dalam acara tersebut Lea Surbakti mewakili Plt. Camat Medan Johor, Darmansyah Marpaung Kasi Sapras Medan Johor dan sejumlah kepala lingkungan.(Ahmad Rizal)


