![]() |
Ketua LSM GEMPUR, Bagus Halim. (foto/ist) |
Berdasarkan data yang dihimpun, pada proses tender pekerjaan di PTPN 3 Regional 1 yang berjalan di Bulan April 2025, dari 19 pekerjaan yang masuk proses lelang, 17 diantaranya dimenangkan satu perusahaan saja yakni PT HJB.
Menurut salah seorang sumber, dalam prosesnya, penawaran yang dilakukan PT HJB untuk memenangkan tender, hanya berbeda sedikit dari penawaran perusahaan lainnya dalam proses lelang tersebut.
"Kalau kita lihat dan telaah, besar kemungkinan ada permainan di sini. Bagaimana bisa dari 19 pengadaan barang/jasa penyewaan pengangkutan yang bernilai lebih dari Rp40 miliar itu, perusahaan tersebut bisa dapat memberikan penawaran dengan nilai yang sedikit lebih rendah dari penawaran perusahaan lainnya. Jika penawarannya jauh perbandingannya, bisa disimpulkan proses lelang berjalan normal. Tapi ini hanya sedikit bedanya, kemungkinan ada informasi penting dari pihak terkait yang diterimanya saat melayangkan penawaran," kata Ketua LSM GEMPUR, Bagus Halim, Senin 9195/2025).
Dijelaskannya Bagus Halim, dalam proses lelang tender yang dilakukan secara terbatas maupun umum pemutus siapa yang berhak memenangkan tender adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di perusahaan pemberi pekerjaan.
"Setidaknya PPK yang ditunjuk perusahaan pemberi pekerjaan ini harusnya lebih meneliti bagaimana bisa dari 19 pekerjaan, 17 dimenangkan 1 perusahaan saja. Memang lelang dilakukan secara online, namun perangkat ataupun sistem yang dirancang bisa saja diretas untuk menilik penawaran lain yang masuk. Ataupun memang ada permainan dari pihak internal untuk memenangkan lelang tersebut," katanya.
Menurutnya, ada beberapa kemungkinan yang muncul tentang adanya permainan dalam proses lelang tender di PTPN 3 Regional 1 tersebut dilakukan perusahaan pemenang dengan pihak-pihak yang berkompeten dalam proses lelang dan penetapan pemenangnya.
"Kita menduga ada permainan dengan pihak internal dalam proses lelangnya. Bagaimana mungkin perusahaan tersebut bisa menginci berapa penawaran dari perusahaan lain dalam proses tender ini dan selanjutnya melayangkan penawaran yang hanya berbeda sedikit saja dari penawaran tertinggi sebelumnya," katanya.
Untuk itu, LSM Gempur meminta agar PTPN 3 selaku perusahaan yang memberikan pekerjaan pengadaan barang dan jasa ini berlaku profesional agar tidak memunculkan dugaan adanya monopoli dalam proses lelang pekerjaan tersebut. "Kita meminta semua transparan dan tidak ada lagi kesan monopoli dalam proses lelangnya," pungkasnya. (id/rel)